Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/547

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

MEMBANGUN EKONOMI NASIONAL.



PENGANTAR.

Perekonomian sesuatu negeri, kata Wakil Presiden Drs. M. Hatta. pada umumnja ditentukan oleh tiga hal. Pertama, kekajaan tanahnja. Kedua, kedudukannja terhadap negeri lain dalam lingkungan Internasional. Ketiga, sifat dan ketjakapan rakjat serta tjita- tjitanja. Terhadap Indonesia harus ditambah satu pasal lagi , jaitu sedjarahnja sebagai tanah djadjahan. Oleh karena Indonesia meringkuk dalam pendjadjahan Belanda, lebih tiga abad lamanja , maka keadaan perekonomiannja seluruhnja tidak sebagaimana mestinja menurut faktor-faktor jang tersebut diatas. Indonesia tanahnja kaja , menghasilkan harta bagi dunia luaran beratus djuta saban tahun . Tetapi rakjat Indonesia sendiri hidup miskin dan sengsara ditengah-tengah kekajaannja jang melimpah.

,,Udjud pendjadjahan Belanda tidak lain melainkan mendjadikan Indonesia sebagai sumber keuntungan semata-mata . Dahulu sumber itu dikuasai dengan sistem monopoli V.O.C. dan Cultuurstelsel . Sedjak muntjulnja kapitalisme liberal sesudah tahun 1870 Indonesia dipandang semata-mata sebagai suatu onderneming besar, untuk menghasilkan barang-barang bagi pasar dunia. Dasar ekonominja ialah ,, export ekonomi" . Pasar didalam negeri diabaikan semata-mata , sebab tidak mendatangkan keuntungan jang sebesar-besarnja” .

,,Sistem ini memutar udjung djadi pangkal. Dasar tiap-tiap perekonomian ialah mentjapai keperluan hidup rakjat. Mana jang tidak dapat dihasilkan sendiri, didatangkan dari luar negeri, diimport . Barulah datang export untuk membajar import tadi.

Sebaliknja jang kita dapati di Indonesia beratus tahun lamanja.

,,Demikianlah faktor-faktor, jang harus menentukan perekonomian Indonesia, tidak bisa bekerdja atas pengaruh pendjadjahan Belanda. Tetapi faktor-faktor itu masih ada ; hanja faktor jang ketiga , jaitu ketjakapan rakjat serta tjita-tjitanja, jang lemah duduknja karena penindasan jang lebih tiga abad lamanja itu".

Kesulitan ekonomi Indonesia tidak akan beres, kalau tidak dimulai dengan melikwideer politik perekonomian militer Djepang, jang berdasarkan kepada regionalisme, jaitu sistem blok-blokan . Dalam sistem itu tiaptiap daerah diseluruh Indonesia berusaha untuk mentjukupi sendiri segala keperluan hidupnja . Akibat dari pada sistem itu ialah pembagian keperluan hidup jang tidak rata . Barang jang berlebih pada satu daerah tidak dapat dikirimkan kepada daerah lain jang berkekurangan.

Tiap-tiap daerah mempunjai kelebihan satu matjam barang, disebelah kekurangan akan barang -barang lain . Tetapi tindakan tukar-menukar


525