Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/476

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kita jang selama ini sangat banjak memerlukan kertas, untuk mentjetak buku-buku dan lain-lain dapat mengusahakan pembikinan paberik kertas sendiri, sehingga deviezen jang berdjuta untuk mengimport kertas dapat dihematkan.

Besar pekerjaan-pekerdjaan pembangunan jang mesti kita laksanakan, untuk mentjapai suatu susunan masjarakat jang adil dan makmur. Semuanja itu tidak dapat diperoleh hanja dengan sembojansembojan sadja, tetapi dengan rentjana jang konkrit dan penglaksanaan sesungguh-sungguhnja.

Semangat rakjat untuk membangun ada. Tetapi semangat sadja tidak tjukup dia harus disertai oleh pengetahuan (pendidikan). Karena itu tjiptakanlah tenaga pembangunan untuk pembangunan. Demikianlah wedjangan Wakil Presiden di Tandjung Balai.

PERTEMUAN CHUSUS DI BRASTAGI.

Dalam pertemuan jang chusus dengan pamong-pamong dan wakil-wakil organisasi rakjat dari seluruh Kabupaten Karo jang diadakan di Brastagi tanggal 24 Pebruari 1952, Wakil Presiden Mohammad Hatta mengatakan antara lain, bahwa Indonesia jang adil dan makmur hanja bisa kita tjapai kalau semua pemimpin-pemimpin telah insjafkan arti tanggung djawab sepenuhnja.

Sekarang sembojan-sembojan jang berapi-api tidak ada lagi gunanja bagi kita, karena ini hanja akan membuat djiwa pemuda kita mendjadi romantik. Dimasa ini kita mesti bekerdja untuk membangun tanah air kita jang rusak oleh pertempuran dan karena diabaikan. Pergunakanlah tenaga kita sepenuh-penuhnja untuk menudju realiteit, agar terlaksana tjita-tjita kita jang kita gantungkan setinggi langit.

Kini kita masih selalu sadja mengimport bahan-bahan makanan dari luar negeri, padahal tanah air kita ini begitu subur dan luas. Hal ini sangat memalukan. Dengan pemasukan bahan-bahan makanan ini sadja kita telah kehilangan deviezen setahun 1000 djuta rupiah, padahal alangkah baiknja kalau uang ini kita pergunakan untuk pembeli alatalat moderen jang kita butuhkan, hingga dalam soal-soal pertanian misalnja kita sudah dapat mempergunakan alat-alat jang mechanis.

MEMPERBESAR SEMANGAT MEMBANGUN.

Djiwa koperasi ditanamkan betul-betul pada rakjat, misalnja dengan membuka sekolah-sekolah koperasi, agar dengan demikian semangat creatif dapat tertanam didjiwa pemuda-pemuda hingga dengan demikian usaha pembangunan kita dapat berdjalan dengan baik.

Sebagai tjontoh jang patut kita tiru adalah misalnja kemadjuan Denemarken dalam hal koperasi jang kini telah termasuk negara jang terkaja didunia ini, Pemimpin-pemimpin djangan selalu menuruti ke-


454