Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/465

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

didatangkan dari luar. Dan malangnja pula „luar” ini, sebagai dikatakan sdr. Ruslan Abdul Gani, tidak mau menerima rupiah kita!

Gampangnja bitjara beginilah: kita memerlukan stoomwals, perlu ini, perlu itu! „Luaran" berkata: Baik, kami bisa memberikan kepadamu lokomotif, bisa memberikan ini dan itu, tetapi kami minta dari padamu hasil-hasil bumimu. Minta dari padamu, teh, minta dari padamu kopi , minta dari padamu tebu, karet, minta dari padamu hasil bumi jang lain.

Maka oleh karena itu Pemerintah sekarang telah mendjalankan politik menggunakan perusahaan asing, perusahaan asing ini, setjara mudah kita bitjarakan untuk memprodusir buat kita. Dan oleh karena itu, maka perusahaan asing dibolehkan berusaha disini dengan ikatanikatan. Tidak sebagai pada zaman Hindia-Belanda dahulu, perusahaan asing bisa membikin keuntungan sebanjak-banjaknja, tetapi sekarang diikat dengan pelbagai ikatan; supaja sebahagian dari keuntungan perusahaan asing itu masuk dalam kas Negara Republik Indonesia.

Dan manakala aku mengandjurkan keras bekerdja, maka terutama sekali ialah keras bekerdja dilapangan negara sendiri!

Tidakkah ketjut engkau punja hati, djikalau didalam perusahaanperusahaan negara sendiri arbeidsproductiviteit turun?

Kapal „Gadjah Mada” misalnja, jang tadinja hendak dipertundjukkan kepada rakjat Indonesia dengan perasaan jang megah, ah, ini kita punja kapal perang jang besar. Kapal Gadjah Mada itu sekarang di-dok, dipenataran Angkatan Laut Republik Indonesia di Surabaja dan sampai sekarang belum selesai, karena arbeidsproductiviteit turun. Pada hal ini penataran Angkatan Laut punja siapa, punja negara! Kapal „,Gadjah Mada" ini kepunjaan siapa, kepunjaan negara ! Oleh karena itu tempo hari untuk supaja kaum buruh, terutama sekali diperusahaan-perusahaan negara sendiri, bekerdja keras, maka saja bermaksud untuk bekerdja dipenataran Angkatan Laut Surabaja itu sebagai tukang biasa, sebagai buruh biasa. Tetapi maksud saja ini diminta batalkan oleh 13 organisasi di Surabaja, jang achirnja sesudah 13 organisasi ini memberi djandji kepada saja, bahwa mereka akan mengandjurkan kepada segenap rakjat Indonesia, terutama sekali kaum buruh pemerintahan sendiri untuk bekerdja keras, maka aku membatalkan maksud ini.

Itulah inti andjuranku agar supaja kita bekerdja keras!

Ada sembojan: Darah pemuda mengalir bukan untuk K.M.B.! Bukan Negara K.M.B. Ini sembojan jang paling benar. Tidak ada sembojan jang lebih benar dari pada itu!

Tanja ini, pada opsir-opsir jang duduk disini, kepada segenap Angkatan Perang kita, pada Polisi kita, kepada rakjat kita, kepada Bung Karno apakah kita bertempur untuk K.M.B.? Sama sekali tidak!

Ada orang berkata, bahwa Republik Indonesia sekarang ini ,,Republik KMB" Masa, saudara-saudara, Republik Indonesia sekarang ini ,,Republik KMB"! Kalau benar Republik sekarang ini ,,Republik KMB", Angkatan Perang kita tidak mau mendjadi angkatan perang ,,Republik


443