Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/463

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Ketiga : Kita sekalian wadjib menjelamatkan Negara kita ini
dari pada bentjana terseret dalam amuknja taufan pertikaian
internasional.

RAPAT SAMUDERA.

Pada tanggal 30 Djuli 1951 , dalam suatu rapat samudera di Medan, Presiden menjampaikan wedjangannja jang berikut:
Tatkala bapak baru datang disini, rapat besar tidak dapat berlangsung, oleh karena pada waktu itu, telah dekat pada waktu magrib. Dan pada waktu itu bapak mendjandjikan untuk mengadakan rapat besar lagi pada hari Senen, jaitu pada hari jang bapak hendak meninggalkan kota Medan menudju Kutaradja.
Maka dengan hati jang gembira, bersjukur kepada Tuhan Jang Maha Esa, bapak melihat, bahwa sekarang ini djuga dilapangan Merdeka ini penuh dengan rakjat jang ingin mendengarkan wedjangan-wedjangan pemimpinnja dan atas hal itu, aku mengutjap banjak-banjak terima kasih.
Bukan sadja di Medan, bapak disambut oleh rakjat jang berpuluh, bahkan beratus ribu, tetapi dengan hati jang terharu dan terima kasih, bapak melihat pula selama bapak berada disini 5 hari ini, di lain-lain tempat sambutan hebat gempita. Rakjat berdiri dipinggir-pinggir djalan. Rakjat berkumpul dilapangan dimana diadakan rapat raksasa. Di Tebingtinggi, di Bindje!, di Siantar dan ditempat-tempat lain, rakjat membuat pelengkung-pelengkung, membuat gaba-gaba jang indah. Itu semuanja mengharukan hati kami dan kami mengutjapkan diperbanjak terima kasih.
Ada orang, ada, jang tidak senang bapak datang disini. Itu bapak tahu. Tetapi bolehlah bapak katakan, dengan melihat bukti, bahwa sebahagian besar dari pada rakjat Sumatera Timur ini, gembira, didatangi oleh Kepala Negaranja.
Aku mengutjap banjak -banjak terima kasih! Dan ibumupun mengutjap banjak terima kasih, jang tadinja hendak pulang pada hari Djum'at jang lalu, tetapi oleh permintaan keras dari pada rakjat, ibu memerlukan datang disini, berdjumpa muka dengan saudara-saudara dan anak-anakku sekalian.
Aku tadi berkata, bahwa ada orang jang memang tidak senang kepada Bapak. Memang, dan itupun tidak mengherankan.

PERKAKAS RAKJAT INDONESIA.

Dimana didunia ini ada orang jang hanja disenangi sadja oleh semua orang. Tidak ada! Selalu ada jang senang, dan ada jang tidak senang. Bahkan bapak ini kadang-kadang dikatakan tidak lebih tidak bukan dari pada ,,perkakas" belaka. Dan utjapan „perkakas" ini bukan dizaman


441