Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/410

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
ada dalam tangan kita sendiri. Bukan didalam genggaman Moskow, bukan genggaman Belanda, bukan ditangan Amerika, bukan ditangan India dan bukan ditangan apapun djuga. Nasib bangsa kita adalah didalam genggaman bangsa kita sendiri. Djika bangsa Indonesia memang mau djadi satu bangsa jang betul-betul dapat memegang nasibnja didalam tangannja sendiri, insja-Allah Negara Indonesia mendjadi satu negara jang besar. Negara jang mempunjai rakjat 70 miliun, bukan 14 dan 20 miliun. Lebih besar lagi dari bangsa-bangsa lain, Negara kita letaknja strategis, baik ekonomi, maupun politik. Maka dari itu kita harus sedar betul akan hal ini.
Walaupun djumlah rakjatnja banjak, tetapi djika tidak tahu akan harga diri kita sendiri, tidak tahu bersatu, tidak guna djumlah jang banjak itu.



BEKERDJA DAN BERSATU.
Saudara-saudara ingin Irian masuk dalam R.I.S. ?
Sjarat muthlak jaitu, ketjuali bekerdja, kita mesti bersatu pula. Djangan terpetjah- belah. Rakjat djelata mesti bersatu, Kita telah mufakat didalam K.M.B., bahwa soal Irian ini akan diselesaikan setjara perundingan, dan insja-Allah R.I.S. pun akan berunding dengan pihak Belanda. Kita sekarang hidup didalam perdamaian dan kita akan berunding. Tetapi manakala rakjat Indonesia tidak bulat berdiri dibelakang Pemerintah, maka tuntutan rakjat tidak bisa tertjapai. Memang kita sekaliannja tjinta pada Irian, Djika bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Hulusilau sampai ke Timur bersatu, maka tjitatjita kita akan tertjapai. Tidak ada lain djalan selain dari bersatu. Saja selalu berkata rakjat jang tidak bersatu, maka jang demikian itu laksana pasir kering ditepi pantai. djika ada angin badai, maka pasti pasir itu tertiup kekanan dan kekiri. Tapi ambillah semen dan djadikanlah pasir dan semen mendjadi beton. Walaupun dimeriam ia tidak bisa hantjur. Dari itu kita djangan merasa bahwa ada dari Kalimantan, dari Sumatera Timur dan lainnja, tetapi marilah kita bersatu dan mentjintai bendera Merah Putih jang satu.









388