Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

MEMBANGUN KEMERDEKAAN.


PERKEMBANGAN menjambut dan menegakkan proklamasi kemerdekaan menghadapi reaksi, pertama dari fihak Djepang, kedua dari fihak Inggeris jang mewakili tentera Serikat.

Serentak dengan pernjataan permakluman kekalahannja pada 22 Agustus 1945 di Medan, fihak Djepang kemudian berulang-ulang menjatakan bahwa tentera Djepang mewakili tentera Serikat, dan bahwa tentera Djepang bertanggung-djawab kepada tentera Serikat tentang hal keamanan.

Tegasnja fihak Djepang di Sumatera Utara mengakui tentera Serikat, dan tidak mengakui Negara Republik Indonesia.

Tentera Djepang akan mendjalankan perintah-perintah jang diterimanja dari tentera Serikat.

Sedjak tanggal 21 Agustus 1945 pesawat-pesawat terbang Serikat melajang-lajang diangkasa Atjeh, Sumatera Timur dan Tapanuli, menjebarkan pamflet-pamflet. Pamflet-pamflet itu menjiarkan kemenangan Serikat dan kekalahan Djepang, dan dinjatakan bahwa akan datang kembali pemerintah baru jang akan memperbaiki nasib rakjat Indonesia.


REAKSI BELANDA.

Pamflet-pamflet itu dibubuhi nama H. J. van Mook.

Dari Australi mulai terdapat tiap-tiap sore berita-berita dalam bahasa Indonesia. Antara lain jang kedengaran pada waktu itu ialah mentjertja dan mentjutji maki Djepang, serta menghinakan dan mengantjam pemimpin-pemimpin Indonesia jang katanja telah bekerdja sama dengan Djepang. Diserukan pula agar rakjat bersiap-siap menjambut kedatangan bendera tiga warna, dan diperintahkan bersetia kepada ratu Wilhelmina.

Njata bahwa Belanda hendak mengembalikan kekuasaannja kembali diatas kemerdekaan bangsa Indonesia dengan dasar pidato ratu Wilhelmina 7 Desember 1942; jaitu, rijksverband atau hubungan keradjaan dimana Belanda, Indonesia, Suriname dan Curacao katanja mendapat kedudukan sendiri-sendiri.

Orang Belanda dari kamp interniren di Rantau Prapat berkeluaran dan berkeliaran dalam keadaan lupa laut lupa daratan.

H. J. van Mook mengutjapkan pidato radionja dari Brisbane, Australie, dimana ia menjampaikan terutama sekali kepada orang-orang tawanan dan interniren, bahwa ada beberapa kesukaran untuk

39