Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Atjeh Timur Tgk. Oesman Peureula' , untuk Atjeh Barat Tgk. Hasan Hanafiah dan Tgk. Mohd. Abdoeh.


Pada tanggal 14 Oktober 1945, Barisan Pemuda Indonesia daerah Atjeh mengadakan rapat samudera di Atjeh Bioskoop di Kutaradja. Berhubung dengan tekanan antjaman Djepang maka jang dapat berbitjara hanja satu orang, jaitu T. Nja' Arif, Residen Negara Republik Indonesia untuk daerah Atjeh.


Residen berbitjara ringkas, akan tetapi pembitjaraan jang ringkas ini sudah tjukup untuk menggelorakan api semangat perdjuangan mempertahankan proklamasi kemerdekaan nusa dan bangsa diseluruh daerah Atjeh.


Pertjetakan direbut dari tangan Djepang, dan surat kabar ,,Semangat Merdeka" diterbitkan pada tanggal 18 Oktober 1945 dibawah pimpinan A. Hasjmy dan A. Arify membawa dan menjebarkan semangat kemerdekaan negara dan bangsa.


Didorong oleh semangat kemerdekaan jang meliputi perajaan Hari 'Aidil Fitri pada 8 September 1945, di Padang Sidempuan dibentuk satu badan jang diketuai oleh Radja Djundjungan dan anggotaanggotanja terdiri dari pemimpin-pemimpin rakjat jang terkemuka didaerah itu.


Badan ini maksudnja mengadakan pemeriksaan dan persiapan jang seperlunja berkenaan dengan keadaan disekitar pernjataan kemerdekaan.


Oleh badan ini diutus Hamzar Lubis ke Bukit Tinggi untuk mentjari hubungan dengan pemimpin-pemimpin rakjat jang ada disana seperti Muhammad Safei, Adinegoro, Chatib Suleman, Basjrah Lubis jang banjak sedikitnja mengetahui tentang Persiapan Kemerdekaan Indonesia jang telah direntjanakan oleh Pemimpin-pemimpin Indonesia di Djakarta.


Hamzar Lubis kembali ke Kotanopan dengan membawa berita bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 di Djakarta telah diumumkan oleh SUKARNO -- HATTA Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kepada Dunia. Salinan Undang-Undang Dasar dan djuga barang tjetakan mengenai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia jang ditjetak dengan huruf-huruf merah untuk ditempel-tempelkan ada dibawanja.


Dalam pada itu Ajub Suleiman di Padang Sidempuan telah menerima kawat dari Dr. A. K. Gani di Palembang tentang pernjataan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.


Badan jang diketuai oleh Radja Djundjungan kemudian memutuskan supaja proklamasi kemerdekaan Indonesia dan pembentukan Komite Nasional sebaiknja dilantjarkan dari Pusat Ibu kota Tapanuli di Tarutung agar dapat mendjalar merata diseluruh daerah Tapanuli . Apalagi pula karena pemimpin-pemimpin Tapanuli lainnja, seperti Dr. F. Lumbantobing, Abdoel Hakim, Sutan Naga masih berada di Tarutung.


Rapat memutuskan Radja Djundjungan berangkat segera ke Tarutung dengan mandat penuh rakjat di Tapanuli Selatan.

32