Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/317

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

menolak ini tidak akan kekal dan bahwa tudjuan dan hasil muktamar ini akan menggerakkan penduduk kedua daerah itu buat turut serta pada perundingan-perundingan kita dimasa jang ta' lama lagi .
 Maka sekarang ini bolehlah kiranja saja menguraikan dengan sepatah dua kata, apa-apa pertimbangan jang telah menjebabkan saja memulai menggerakkan muktamar ini. Tetapi sebelum itu lebih dahulu hendak saja tegaskan, bahwa Sumatera Timur tidak sekali-kali bermaksud mau memegang peranan memimpin didalamnja.
 Sumatera Timur menganggap dirinja hanja sebagai jang menggerakkan dan sebagai tuan-rumah terhadap jang turut serta pada muktamar ini, jang sekaliannja mempunjai hak jang sama, sedikitpun tiada berlebih-kurangan, walaupun Sumatera Timur memandang sebagai suatu kehormatan besar, Muktamar Sumatera jang pertama ini boleh dilangsungkan digedung Dewan Perwakilannja.
 Maka itulah pula sebabnja maka saja merasa ta' boleh menetapkan tertib-atjara, karena bukankah jang demikian itu berarti, bahwa Sumatera Timur seolah-olah mendorong rapat ini untuk mendjalankan programma jang tertentu.
 Oleh karena itu saja hendak mengandjurkan, supaja setelah rapat pertama ini selesai, sekalian pemimpin perutusan berkumpul petang ini buat menetapkan tertib-atjara dengan permufakatan bersama.
 Dalam pada itu terpikir dihati saja, bahwa tiap-tiap perutusan akan mengambil mendjadi tanggungannja untuk memberikan pendjelasan dalam rapat tentang buah bitjara jang dimasukkannja dalam agenda, sebelumnja soal ini diperbintjangkan.
 Sekarang, dengan beralih kepada menguraikan pertimbanganpertimbangan jang menjebabkan saja menggerakkan Muktamar ini ,bolehlah saja kemukakan kiranja jang akan saja sebutkan ini.
 Dari pada perundingan politik jang banjak, jang dilakukan pada tahun-tahun jang lampau di Indonesia, saja telah mengambil beberapa kesimpulan, jang membawa pengaruh untuk mengadakan muktamar ini.
 Pertama-tama sekali saja harus mentjatat sebagai suatu kenjataan, bahwa bahagian jang terbesar dari pada bangsa Indonesia berkehendak, supaja dalam masa jang sesingkat-singkatnja terbentuk Negara Indonesia Serikat jang merdeka dan berdaulat.
 Politik berpetjah-petjah dan katjau-balau, jang disertai dengan perasaan diri-lebih disuatu fihak dan ragu-ragu difihak jang lain, baik pada bangsa Indonesia maupun pada bangsa Belanda, telah melambatkan mentjapai maksud itu dengan tjara jang menjedihkan.
 Tak perlu saja sebutkan kepada tuan-tuan, bahwa suara Sumatera didalam politik jang didjalankan sampai dewasa ini, hampir tidak terdengar ataupun tidak terdengar sama sekali, demikian djuga bahwa kepentingan Sumatera tidak mendjadi faktor jang njata didalam politik itu.
 Dalam hubungan ini saja bertanja pada diri sendiri, apakah tidak pembangunan politik, jang dimulai dari bawah, didalam prakteknja akan mendatangkan hasil lebih dari pada schema-politik jang indah-

295