Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/313

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

SEDANG perundingan berdjalan antara Indonesia dengan Belanda melalui perantaraan Komisi Tiga Negara, maka pada tanggal 17 Maret 1949 pesawat udara Belanda mendjatuhkan tabung di Takengon dan Kutaradja.
 Tabung jang sematjam itu pada tanggal 18 Maret 1949 pagi didjatuhkan oleh pesawat udara Belanda di Gunung Sitoli.
 Tabung-tabung itu berisikan surat jang ditudjukan kepada Gubernur Militer Atjeh dan kepada Kepala Pemerintah di Gunung Sitoli.
 Bunji surat jang dialamatkan kepada Gubernur Militer Atjeh sebagai berikut :

Kehadapan
Paduka Jang Mulia Gubernur Militer Atjeh
di
KUTARADJA.


 Perkembangan perdjalanan politik di Indonesia menundjukkan makin-makin djelas, bahwa adalah berfaedah dan baik bagi suku-suku bangsa Sumatera untuk mentjapai kerdja-sama jang lebih rapat dan lebih baik, jaitu suatu kerdja-sama jang akan dapat terzhahir bukan sadja dalam lapangan politik dan ekonomi, tapi djuga dengan beberapa banjak tjara jang lain.
 Itulah sebabnja maka saja merasa boleh memulai menggerakkan untuk mengundang wakil-wakil segala daerah Sumatera buat turut serta dalam suatu Muktamar-Sumatera,jang akan dilangsungkan di Medan pada 28 Maret ini. Tudjuan conferensi ini, jang ± 5 hari lamanja, ialah mengadakan perhubungan jang pertama diantara daerah-daerah dan suku-suku bangsa Sumatera jang berbagai-bagai itu dan saja menjatakan pengharapan saja moga-moga perhubungan jang pertama ini berangsur-angsur tumbuh mendjadi pertalian jang bertambahtambah eratnja untuk kebahagiaan bangsa Sumatera dan bangsa Indonesia seluruhnja.
 Negara Sumatera Timur akan merasa sebagai suatu kehormatan untuk menerima perutusan Tuan sebagai tamu selama muktamar itu.
Jang diundang ialah :
Atjeh,
Tapanuli,
Nias,