Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/223

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

 Pada tanggal 8 Oktober 1947, Letnan Gubernur Djenderal H. J. van Mook mengeluarkan surat beslitnja jang menjatakan sebagai berikut :

  1. Komite itu, jang sebanjak mungkin akan bekerdja erat dengan Pemerintah, akan diubah mendjadi Dewan Sementara, setelah ditambah dengan wakil-wakil dari golongan atau kepentingan, jang belum atau belum tjukup diperwakili didalamnja.
  2. Dewan ini mempunjai kewadjiban istimewa, dengan bekerdja-sama dengan Recomba Sumatera Utara, setjepat mungkin merantjang organisasi ketata-negaraan dan Statuut daerah tersebut.
  3. Tentang kedudukan zelfbestuur akan diadakan keputusan landjut, setelah dengan djalan pemilihan jang teratur telah diperoleh satu persetudjuan jang penuh dengan wakil-wakil rakjat.
  4. Dewan ini selama menanti keputusan dalam hal-hal jang tersebut diatas, akan mendjalankan kewadjiban-kewadjiban Zelfbestuur dan Recomba setjara langsung akan bekerdja-sama dengan Dewan, berkenaan dengan masaalah-masaalah jang mengenai dalam, antara lain pendjaminan keamanan didalam daerah tersebut.
  5. Untuk sementara alat-alat jang diperlukan untuk pekerdjaan itu akan disediakan oleh Pemerintah dan akan diperbuat perkiraannja kelak.

 Komite DIST berobah hendjadi Dewan Sementara Sumatera Timur dan kemudian diperluas dengan pengangkatan beberapa anggota baru. Susunan Dewan Sementara Sumatera Timur sebagai berkiut :

  1. T. Mr. Bahriun
  2. C.J.J. Hoogenboom
  3. M. Lalisang
  4. T. Hafaz
  5. Mr. T. D. Purba
  6. Abdul Wahab
  7. O. K. Ramli
  8. Tan Boen Djin
  9. Tan Wee Beng
  10. Mohd. Nuh
  11. R. M. Sudarjadi
  12. T. M. Bahar
  13. C. B. W. Manusiwa
  14. A. H. F. Rotty
  15. D. P. van Meerten

16. P. W. Janssen

17. J. F. Enkoroma Koffie

18. Datuk Hafiz Haberham

19. Partap Singh

20. Datuk Kamil

21. Dr. F. J. Nainggolan

22. F. L. Tobing

23. T. Djomat Purba

24. R. Kaliamsjah

25. Ngeradjai Meliala

26. Nerus Ginting Suka

27. Sauti

28. Abdul Rachman

29. O. K. Dja'far

Ketua : Wakil Wali-Negara
Wakil Ketua I : T. Mr. Bahriun
Wakil Ketua II : C. J. J. Hoogenboom

 Dengan sengadja atau tidak dengan sengadja, atas dasar kejakinan atau semata-mata didorong oleh kepentingan diri sendiri, oleh sebab kepertjajaan atau sebagai akibat dari ketjewaan, maka segolongan bangsa Indonesia telah terlibat dalam politik petjah-belah jang didja

221