Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/165

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

MEMBANGUN TENTERA NASIONAL INDONESIA.

SEDJARAH pertumbuhan Tentera Nasional Indonesia di Sumatera Utara adalah berliku-liku dan susah sekali untuk dituruti kembali dengan bahan-bahan seperti jang tersediakan sekarang. Sebab itu djalan sebaiknja jang kita tempuh ialah dengan menundjukkan beberapa peristiwa ketenteraan setjara chronologia dimana perlu, moga- moga dengan demikian dapat djugalah kita menangkap kembali sedjarah pertumbuhan itu sekedarnja.

Sebagai diketahui pada tanggal 5 Oktober 1945 dibentuk Tentera Keamanan Rakjat (T.K.R. ).

T.K.R. di Sumatera Timur pada taraf mulanja dipimpin oleh Ahmad Tahir dan H. Sitompul ; T.K.R. di Atjeh dipimpin oleh Sjamaun Gaharu ; T.K.R. di Tapanuli dipimpin oleh Pandapotan Sitompul.

Pada tanggal 7 Djanuari 1946 , nama Tentera Keamanan Rakjat diganti mendjadi Tentera Keselamatan Rakjat, dengan singkatan tetap T.K.R.

Atas instruksi Djenderal Major Suhardjo Hardjowardjojo, selaku Pimpinan Tertinggi Tentera di Sumatera, pada waktu itu berkedudukan di Palembang, disertai dengan pendjelasan jang diberikan oleh Dr. M. Amir sebagai Gubernur Muda, maka T.K.R. di Sumatera Timur dibagi dalam 3 resimen : jaitu Resimen I, berkedudukan di Brastagi dengan komandannja Major Djamin Gintings ; Resimen II berkedudukan di Kisaran dengan komandannja Major M. Kasim Nasution dan Resimen III bertempat di Pematang Siantar dengan komandannja Major Ricardo Siahaan.

Disamping itu, untuk Sumatera Timur dibentuk pula satu bataljon istimewa, jang disebut T.K.R. bahagian Persendjataan, dengan nama Bataljon „B”, komandannja Kapten Nip M. Xarim.

Serentak dengan terbentuknja T.K.R. ini , dibentuk pula Polisi Militernja dengan kependekan M.P. , jang kemudian untuk menghindarkan kekeliruan-kekeliruan dengan M. P., pihak Sekutu, achirnja dirobah mendjadi P.T. ( Polisi Tentera).

Untuk penjelenggaraan pembangunan T.K.R. di Sumatera Timur, antara lain guna mengadakan hubungan dengan Pemerintah, partai dan organisasi rakjat lainnja, diangkat mendjadi Koordinator T.K.R. Sumatera Timur Abdul Xarim M.s.

Pada tanggal 24 Djanuari 1946 Tentera Keselamatan Rakjat berganti nama Tentera Republik Indonesia (T.R.I. ).

T.R.I. Sumatera Timur mendjadi Dipisi IV, Atjeh mendjadi Dipisi V dan Tapanuli mendjadi Dipisi VI Sumatera.

163