Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/94

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

95

BANGSA PUEBLO DI MEKSIKO BARU

kawinanlah jang paling sering menimbulkan tindakan² keras. Akan tetapi dikalangan bangsa Pueblo sedikit sekali formalitét² jang mengikat. Di-tempat² lain didunia ini, perkawinan mentjiptakan hak² milik dan pertukaran benda²-ékonomi, dan dalam semua hal tsb. jang tua mendapat hak²-istiméwa. Akan tetapi dalam perkawinan di Zuni tiada benda², jang mungkin menimbulkan perhatian pada jang tua². Kurangnja perhatian orang² Pueblo terhadap milik, mendjadikan perkawinan jang di-mana² merupakan sumber kesukaran², suatu hal jang tak penting, seperti pula halnja dengan banjak lembaga jainnja jang dalam struktur masjarakat lainnja menjebabkan bahwa suami mudah mendapat bagian dalam milik -kelompok. Di Zuni hal² sematjam itu tidak ada.

Semua tindakan² sama² berusaha untuk mentjegah, djangan sampai anak laki² menderita kompléks Oedipus. Malinowski menundjukkan, bahwa dalam struktur masjarakat di Trobiand seorang paman mempunjai kewibawaan dan kekuasaan jang sama seperti seorang ajah dikalangan kita. Di Zuni paman²pun tak mempunjai kewibawaan dan kekuasaan. Suatu hal jang memungkinkan anak tumbuh tanpa diganggu oléh perasaan mendongkol atau mengelamun ambisi jang tak terpenuhi, keadaan mana berakar dalam keluarga. Djika anak itu mendjadi dewasa, tiada motif² padanja untuk mentjitakan situasi² jang memerlukan kewibawaan dan kekuasaan.

Oléh karena itu pewedjangan atau inisiasi pemuda² merupakan suatu kedjadian jang anéh di Zuni, dalam arti : anéh dibandingkan dengan praktek² jang kebanjakan terdjadi di-mana², Sreingkali pewedjangan pemuda² se-mata² adalah suatu pemakaian kekuasaan jang sewénang² terhadap pemuda² jang akan diterima mendjadi anggota penuh dari suku oléh meréka jang memegang kekuasaan. Bentuk upatjara² ini tidak banjak bédanja, baik di Afrika, Amérika Selatan atau Australia. Di afrika selatan pemuda² digembalai oléh orang² laki² jang mempergunakan tongkat² dan meréka ini sebanjak mungkin me-mukul² sekehendak hatinja. Pemuda² itu badannja bengkak² sementara pukulan² menghudjani meréka: setiap saat meréka bisa dipukuli, ditjemoohkan dan diper-olok². Meréka harus tidur telandjang tak berselimut dalam musim² jang terdingin, dengan kepalanja — bukan kakinja — diarahkan ketempat api. Meréka tak bolbh meminjaki tanah untuk menghindarkan ulat² putih, jang sepandjang malam menggigitinja. Pagi² meréka harus ketelaga dan berendam dalam air dingin sampai fadjar menjingsing. Tiga bulan lamanja, selama penggembléngan itu, meréka tak boléh minum dan meréka diberi makanan² jang memuaskan. Untuk agak mengimbangi perlakuan² jang sangat tidak énak ini,meréka diadjar mengutjapkan mantra² dan kata² esoteris