Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/226

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

INDIVIDU DAN POLA-POLA KEBUDAJAAN

227

dan terhormat. „Republik” dari Plato sudah barang tentu adalah suatu pembelaan jang tegas² tentang ketinggian deradjat homoseksualitet. Disana sifat homoseksuil ini dianggap salah suatu sjarat² jang paling utama bagi suatu kehidupan jang baik dan penghargaan moril jang tinggi dari kelakuan ini oleh Plato disokong adatkebiasaan² orang² Junani dizaman itu.

Orang² Indian Amtrika tidak sepaham dengan Plato mengenai penghargaan jang tinggi bagi kaum homoseksuil, akan tetapi mereka menganggapnja sebagai orang² jang mempunjai bakat² chusus. Disebagian terbesar Amerika Utara ada suatu lembaga jang dalam bahasa Perantjis dinamakan lembaga „berdache”. Kaum bantji ini ketika pubertetnja adalah anak laki², akan tetapi setelah itu mereka mengerdjakan pekerdjaan² dan mengenakan pakaian perempuan. Kadang² mereka itu kawin dengan orang² laki² lain dan hidup ber-sama² dengan mereka. Boleh djadi, bahwa ini mengenai orang² jang sifatnja berlainan, akan tetapi mereka itu adalah orang² jang bakat seksuilnja tak begitu kuat, jang telah memilih peranan ini supaja tidak diedjek oleh perempuan². Akan tetapi mereka tidak menganggapnja sebagai orang² jang mempunjai bakat² jang istimewa, seperti halnja dengan bantji² di Siberia, akan tetapi mereka memang dianggap sebagai pemimpin dalam beberapa pekerdjaan wanita, penjembuh² jang baik bagi penjakit² tertentu, atau dikalangan beberapa suku², dianggap sebagai organisator² jang serasi pada perajaan². Biasanja mereka itu, meskipun peranannja dalam adatkbebiasaan² itu sudah dianggap sewadjarnja dihadapi dengan perasaan jang ragu² djuga. Adalah dianggap agak menggelikan, bahwa mereka harus memanggilnja dengan panggilan wanita, meskipun mereka ini terkenal sebagai orang laki², apabila seperti halnja dikalangan Zuni, dimana mereka itu kalau meninggal dikubur dibagian laki². Akan tetapi bagaimanapun djuga, adalah suatu kenjataan, bahwa mereka itu mendapat kedudukan sosial. Dalam kebanjakan suku² terutama sekali diletakkan aksen kepada kenjataan, bahwa orang² laki² jang melakukan pekerdjaan² orang perempuan menghasilkan prestasi² istimewa karena itu sebagai pemimpin pekerdjaan² wanita dan dalam mengumpulkan bentuk² milik, mereka itu ulung diantara kaum wanita. Seorang bantji jang namarja Wehwa, sebagaimana jang dikatakan oleh temannja. Nj. Stevenson, „pasti dia itu peribadi jang paling kuat dikalangan orang² Zuni, baik djasmani maupun rohani”, adalah masjhur dalam generasi j.l. diantara bangsa itu. Ingatannja jang kuat sekali mengenai upatjara² mengangkat dia sebagai orang penting dalam peristiwa² keupatjaraan, sedangkan kekuatan dan kerjerdasannja mendjadi ia pemimpin dalam segala pekerdjaan.