Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/201

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

202

POLA-POLA KEBUDAJAAN


dalian diri, karena hal ini ditetapkan oléh sifat keturunan djenisbangea. Djikalau tafsiran biologis ini benar, maka kita tak usah menoléh kepada sedjarah untuk memahami kelakuan2 kelompok2, akan tetapi harus berpaling kepada fisiologi. Tafsiran2 biologis ini tak pernah mempunjai asas jang kuat. Bagi meréka jang menganut anggapan ini, adalah perlu untuk menundjuk gedjala fisiologis, jang bisa menerangkan sekalipun sebagian ketjil sadja dari kenjataan2 sosial, jang perlu diketahui. Adalah mungkin bahwa metabolisme basal atau fungsi kelendjaran jang tak berpipa (ductless glands) pada beberapa kelompok2-manusia banjak perbédaan dan bahwa kenjataan2 ini mungkin bisa memberi pengertian dalam perbédaan kelakuan kebudajaan. Ini bukanlah masalah anthropologis, akan tetapi djikalau para ahii fisiologi dan ahli genitika memberi bahan2 tentang ini, maka ini akan berharga sekali bagi penjelidik2 dilapangan sedjarah kebudajaan.


Akan tetapi pertalian2 fisiologis, jang mungkin dimasa depan bisa diberikan oléh ahli2 biologi, selama mengenai tjiri2 kebudajaan melalui sifat2 keturunan se-baik2nja, tak bisa menerangkan semua kenjataan2 jang kita ketahui sekarang. Orang2 Indian di Amérika Utara dilihat dari sudut biologis termasuk dalam satu djenisbangsa, namun meréka tak semuanja bertjorak Dionysys dalam kelakuan2 kebudajaannja. Orang2 Zuni memberi tjontoh jang djelas tentang motif2 jang sama sekali bertentangan sifatnja. dan tjorak Appolonis ini bisa diketemukan pula pada bangsa2 Pueblo lainnja, diantaranja ialah suatu kelompok, Hopi, jang termasuk kelompok Shoshonean. Kelompok jang terachir ini banjak cekali diwakili oléh suku2 jang bertjorak Dionysis dan orang mengatakan, bahwa meréka bahasanja masih sekeluarga dengan bahasa orang2 Atzek. Dikalangan bangsa Pueblo kita masih mendapatkan suku Tewa, jang baik biologis maupun berdasar bahasa masih sekeluarga dengan bangsa-Kiowa dipadangrumput Selatan, jang termasuk golongan Pueblo. Maka dari itu kebudajaan2 itu sifatnja menurut tempat dan tidak bertalian dengan relasi2 jang dikenal antara ber-bagai2 golongan. Djuga dipadangrumput Barat tiada kesatuan biologis, sehingga bangsa2 jang menghargai dan mentjari visiun ini terpisah dari kelompok22 lainnja. Suku2, jang menetap d-daérah{{2{{ ini, berasal dari keluarga2-bangsa besar kaum Algokian, Arthabaskan dan Sioux, dan tiap2 suku masih mempunjai logat dari masiig2 kelompok-asalnja 1). Semua kelompok2asal ini meliputi suku2, jang, seperti lazim di-padang2 rumput, mentjari visiun2 dan suku22 jang tak berbuat demikian. Hanja meréka jang hidup dalam lingkungan perbatasan keilmubumian dari padangrumput men-



¹) Dalam hal²ini perkelompokan² berdasarkan bahasa sesuai dengan pertalian biologi.