Lompat ke isi

Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/164

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PESISIR BARAT-LAUT AMERIKA

165


ia tak boléh ikul-serta. Pemakaian kekajaan dalam kebudajaan ini djauh lebih penting daripada pertukaran riil benda² ékoromi dan pemenuhan kebutuhan dari pertukaran itu. Didalamnja terselip pikiran² tentang modal dan bunga dan pemborosan besar²an. Kekajaan tak sadja terdiri dari barang² ékonomi se-mata² atau buhkan barang² jang disimpan dalam kotak² jang disediakan untuk potlatch² — jang tak pernah dipakai untuk ditukarkan —- akan tetapi jang lebih² karakteristik ialah bahwa hak² istiméwa jang tak mengandung nilai ékonomipun termasuk kekajaan. Nja.jian², mythos², nama² tiang² rumah pemimpin, nama andjing²nja dan karo²nja, semuanja ini merupakan kekajaan. Hak istiméwa jang mendapat penghargaan tinggi seperti misalnja hak untuk mengikat seorang penari ditalok atau untuk membawakan bedak bagi para penari untuk membedaki mukanja atau membawakan kulit-tjemara jang di-iris² untuk menjapu bedak, merupakan kekajaan jang diwarisi turun-temurun. Dikalangan suku-tetangga Bella Goola mythos²-keluarga mendjadi kekajaan jang dihargai demikian tingginja dan jang demikian disajanginja, sehingga kaum bangsawan memutuskan untuk hanja kawin dilingkungan keluarga sendiri, supaja kekajaan jang demikian itu tak sia² diserahkan kepada orang² jarg menurut kelahirannja tak berhak atas kekajaan itu.

Djelaslah bahwa tjara orang di Pesisir Barat-Laut memakan kekajaannja, dalam batjak hal merupakan parodi (édjékan) dari lembaga² ékonomi kita sendiri. Suku² ini tidak mempergunakan kekajaannja untuk mendapatkan barang² ékoromi jang sesuai harganja, akan tetapi mempergunakan sebagai alat² pembajaran jang nilainja sudah ditetapkan dalam suatu permainan jang maréka mainkan untuk memperoléh kemenangan dan keuntungan. Méreka memandang hidup ini sebagai tangga, dimana gelar² dan hak²-istiméwa jang bersangkutan dengan gelar² itu merupakan anak²tangganja. Tiap² djedjak keatas ditangga memerlukan pembagian sedjumlah besar kekajaan, jang sebaliknja selalu dikembalikan dengan bunga untuk memungkinkan langkah berikutnja jang diinginkan oléh pemandjatnja.

Assosiasi terutama antara kejakinan dan pengukuhan gelar² bangsawan dalam pada itu hanjalah merupakan sebagian dari gambaran jang sesungguhnja. Pembagian milik djarang semudah itu. Alasan sesungguhnja mengapa orang di Pesisir Barat-Laut demikian banjak menaruh perhatian kepada gelar² kebangsawanan: kekajaan, djambul (crest) dan hak²istiméwa menggambarkan dorongan utama kebudajaannja : meréka mempergunakan semuanja ini dalam suatu perlombaan, dimana meréka berusaha memalukan saingannja. Tiap² orang terus-menerus ber-tomba² sesuai dengan alat² jang ada padanja dengan semua orang lain, untuk mengatasi meréka dalam hal mem-bagi² kekajaan.