Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/130

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

D O B U

131

Dalam masa ini masih belum diadakan pendjagaan magis disekitar ubi² itu dan belum pula dilakukan pentjurian² magis. Djikalau ubi² itu sudah mendjadi besar, maka sangatlah perlu untuk mengikatnja dikebun, Sebab ubi² itu dianggap sebagai orang, jang setiap malam bisa ber-pindah² dari kebun jang satu kekebun jang lain. Biasanja meréka itu kembali ésok harinja. Oleh karena itu ubi² itu tak digali diwaktu pagi, ketika orang sedang menggarap kebun. Karena akan sia² sadja. Orang harus tenang² menantikan kedatangannja. Djuga selama pertumbuhannja, ubi² itu tak mau kemerdekaannja dibatasi terlalu lekas: oléh karena itu harus ditunggu hingga ubi itu mentjapai umur jang tertentu. Mantra² harus mengusahakan supaja ubi² itu tetap tinggal dikebunnja sendiri dan tidak kembali kekebun asalnja. Dikalangan orang² Dobu mengusahakan kebun djuga diliputi suasana persaingan seperti halnja dengan warisan. Meréka tak bisa mengerti bahwa orang lain bisa menanam ubi lebih banjak daripada meréka sendiri dan bahwa orang lain itu bibitnja bisa menghasilkan ubi lebih banjak. Semua kelebihan panen orang lain itu dianggap sebagai pentjurian magis dari kebunnja sendiri atau dari kebun orang lain lagi. Oléh karena itu setiap orang, dari saat jang ditentukan sampai waktu panen, mendjaga sendiri kebunnja dan mempergunakan semua mantra²-sihir jang diketahuinja untuk mengusahakan supaja ubi² tetangganja datang kekebunnja dan dalam pada itupun ia mengutjapkan mantra²-penentang untuk menggagalkan mantra² tetangganja. Mantra²-penentang ini dimaksudkan supaja ubi² itu lebih dalam dan lebih kuat berakarnja ditempat bertumbuhnja dan dengan begitu akan tetap disitu sampai pada waktu panén.

<poem> Dimana pohon-kasia ra ? Diperut kebunku Dikaki teras-rumah Disitu ia berdiri. Ia akan berdiri tegak dan kuat. Ia berdiri tak ber-gerak². Bila penebang kaju menebang Pelempar batu melemparkan batunja, meréka tetap tegak tak bergerak. Ia tetap, ia tetap Tak mau tunduk, tegak berdiri. Ubi kulia ²)

____________

¹) Djenis kaju jang keras dalam semak², jang tetap tegak djika datang angin keras, padahal jang lainnja sudah menunduk.

²) Suatu djenis ubi Njanjian ipi diulangi sampai merata semua djenis.