Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/111

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

112

POLA-POLA KEBUDAJAAN

atau pernah dipergunakan oléh pelaku2 adikodrati. Simbolik perkelaminan lebih banjak terdapat dikalangan orang2 Pueblo di Hopi daripada di Zuni. Di Hopi umumnja dipergunakan silindér dengan tjintjin atau roda2 ketjil dari gelagah. Silindér itu adalah lambang kedjantanan dan tjintjin2 itu lambang kebetinaan. Meréka diikat ber-sama2 dan dibuang dalam telaga keramat.

Dalam upatjara Sjarikat Seruling masuklah seorang anak laki2 dan dua anak perempuan untuk membawa hudjan. Sebagai gantinja anak 1aki2 mendapat suatu silindér dan anak2 perempuan itu mendapat tjintjin gelagah. Pada hari terachir dari upatjara, anak2 itu dengan diiringi oléh padri2 tertentu membawa benda2 jang diterimanja itu ketelaga keramat, dan meng-olés2i benda2 itu dengan lumpur subur jang meréka ambil dari dasar telaga. Maka perarakan kembali lagi kepueblo. Disepandjang djalan pulang dibuatnja empat lukisan-tanah, seperti jang meréka buat didepan altar2; anak2 berdjalan paling depan dan diatas tiap2 lukisan anak2 laki2 melontarkan silindernja dan anak2 perempuan melontarkan tjintjin2nja. Achirnja benda2itu diletakkan diatas altar-tari dilapangan. Suatu upatjara jang sederhana sadja, jang sifatnja sangat formil dan tidak émosionil.

Simbolik perkelaminan sematjam ini sering dipakai di Hopi. Dalam tari2an sjarikat2-wanita ― di Zuni tiada sjarikat2-wanita ― simbolik ini sangatlah populér. Dalam salah suatu upatjara2, dimana gadis2 dengan memegang tungkul-djagung menari dalam suatu lingkaran, tampillah kemuka empat gadis2 ketjil mengenakan pakaian laki2. Jang dua menggambarkan peradjurit2-panah dan jang dua menggambarkan peradjurit2-tombak. Peradjurit2-panah masing2 membawa segabung wingerd 1) beserta busur dan panah. Sambil madju kedepan, meréka melepaskan panahnja dalam wingerd tsb. Peradjurit2-tombak masing2 membawa tongkat pandjang dan tjintjin; meréka melontarkan tombak2nja kedalam tjintjin2jang menggelinding itu. Djika meréka mendekati tempat orang menari, meréka lémparkan tongkat2nja dan tjintjin2nja diatas penari2 wanita di-tengah2 lingkaran. Kemudian meréka melémparkan bola2 ketjil jang dibuat dari tepung-djagung dari tengah2 kelompok-penari2 kearah penonton. Meréka ber-djubel2an, masing2 berusaha untuk mendapatkan tongkat2 dan tjintjin2 itu. Simbolik ini sifatnja perkelaminan dan tudjuannja ialah untuk mendapatkan kesuburan, akan tetapi seluruh upatjara ini tegas bertentangan dengan kultus Dionysus.

Di Zuni djenis simbolik ini tak pernah berkembang se-baik2nja. Mémang benar meréka mengadakan balapan2 keupatjaraan, jang di

——————————————————
1) Sebangsa tumbuh2an jang merambat Ampelapsis (Pent).