Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/107

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

108

POLA-POLA KEBUDAJAAN

terlintas dalam pikirannja, bahwa boléh djadi orang itu membunuh diri. Tjerita itu hanjalah mengisahkan orang, jang meninggal sesuai dengan keinginannja.

Bunuh-diri seperii jang kita artikan hanja mungkin dalam dongéng² sadja. Seorang wanita jang ditinggalkan suaminja minta kepada orang² Apache, supaja meréka menjerang dan membinasakan pueblonja, sehingga suar.ni dan kekasihnja turut binasa djuga. Ia sendiri me ntjutjikari diri dengan upatjara² tertentu dan mengenakan pakaiannja "jang sebagus²nja. Pada pagi jang ditentukan ia hadapi musuh dan jatuh sebagai korban pertama. Kita menganggap ini sebagai bunuh-diri, akan tetapi meréka menganggapnja sebagai balas-dendam sedara ada!. ,,Sudah-tentu, sekarang kiter tak akan berbuat begitu',, kata meréka, ,,ia berdjiwa rendah". Meréka tak melihat apa² dalam peristiwa itu selainnja rasa-dendamnja. Ia merusak kebahagiaan orang²-sedusun, karena ia merasa diasingkan. Jakni bahwasanja ia merusak kesenangan suaminja. Bagian² lain dari tjerita ini tidak benar² berasal dari zuni : ini terletlk diluar dadrah-pengalamannja, seperti halnja dengan utusan adikodrati, jang merijampaika' pesannja kepada orangz Apache. Semakin kita mentjeritakan perisitiwa bunuh-diri sampai ke-detail²nja, semakin pula meréka tak pertjaja, sambii ter-senjum² sopan. mémang, apa jang di perbuat orang kuli-putih itu anéh². Akan tetapi inilah jang palingg anéh (jakni bunuh-diri).

Orang² Indian-Padangrumput sebaliknja mernperkembangkan tjita bunuh-diri ini lebih luas lagi. Dikalangan banjak suku² terdjidi peristiwa, bahwa orang jang tak akan mempunjai hari depan jang" gemilang, mengikrarkan suatu djandji, untuk selama setahun melémparkan dirinja dalam bahaja-maut. Ia membawatanda chusus, jakni'suatu mantel jang dibuat dari kuiit-domba, pandjangnja dua méter. Bagian belakang mantél ini berlobang pandjang dan djikalau sipembunuh-diri ini ikut dalam perang gerilja ia berdiri digaris paling depan, dimana ditjantumkan tongkat melalui lobang mantél tsb. Ia tak boléh mundur. Ia tentu sadja madju, sebab tongkat itu tak mengganggu gerak-geriknja. Akan tetapi djika teman²nja mu'dur, ia.harus tetap berdiri digaris terdepan itu. Djikalau ia gugur, se-tidaknja ia mati di-tengah² pertempurant sengit, jang ia sukai. Djikalau ia hidup. terus selama setahun itu mika ia, karena permainannja dengan maut itu, mendapat penghargaan tertinggi jang bisa ditjapai didaérah padangrumput. Sampai di-hari² itu, jakni -bila orang² besar sudah mulai mentjeritakan peristiwa²-kepailawannja, maka dalam saling atas-mengatasi, ia bisa mentjeritakan kembali perbuatan kepahlawanannja itu dan menjebutkan pula tahunnja, waktu -didapatnja peristiwa itu terdjadi. Ia bisa membanggakan angka² jang ketika ia masuk kedalam berbagai sjarikat dan ketika mendjadi