Lompat ke isi

Halaman:Peringetan dari tempo doeloe.pdf/81

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

PERINGETAN DARI TEMPO DOELOE.


Iah teroes dan kadang-kadang mengeboelken asep, jang membikin ia djadi djemoe dan tida poeas pada segala apa jang dihadepken sekarang, kerna soemangetnja masih ketarik dan ingin itjipin lagi itoe matjem kaberkahan jang tida bisa diketemoeken poela dalem selama ini ampatpoeloeh taon jang paling belakang.

„Ja, ja, sekarang akoe mengarti," Tham Tjay berkata sendirian, „apa sebabnja maski ada poenja kakaja'an besar perasa'an hatikoe selaloe djengkel dan tida poeas. Penghidoepankoe pas­tilah mendjadi laen sekalih djikaloe kiranja akoe tida tertjerè dari kekasihkoe itoe satjara begitoe menjedihken. Sekarang akoé meliat bahoea dalem doenia ada apa-apa jang tida bisa didapet oleh harta kakaja'an dan dimana itoe oewang tida berpengaroeh sama sekalih, sedeng kapandean dan katjerdikan dari manoesia tida bisa menoeloeng satoe apa."

Satoe kalih Tham Tjay soedah dapet meliat dan djadi insjaf pada itoe sebab jang bikin ia kesel dan tida poeas, antero pikiran dan peringetannja lantes ditoemplekin pada iapoenja penghidoepan dan pengalaman dari 40 taon laloe, pada itoe bagian jang mengenaken perhoeboengannja dengen Sian Nio, pada itoe kaberoentoengan jang maskipoen begitoe pendek ada djadi bagian jang paling sedep dan penoeh berkah dalem seloeroeh penghidoepannja. Itoe roemah bamboe pake tepas di dalem kampoeng di Tjikoeda Pateuh, dimana ia tinggal bersama Sian Nio boeat satoe taon lamanja, ia rasain ada lebih menarik dan menggirangken dari pada roemah-roemah gedong besar dan indah jang ia perna tempatken di Semarang, Singapore, Batavia dan sekarang ini, di Soekadingin, sasoedah men--

69