Lompat ke isi

Halaman:Peringetan dari tempo doeloe.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

PERINGETAN DARI TEMPO DOELOE.


Meliat pikirannja jang loear biasa dan kasoeka'annja boeat hidoep sendirian, beberapa kenalannja sering berbisik : Apakah ia hendak bikin dengen hartanja itoe? Pada siapakah ia hendak warisken kapan ia meninggal doenia?

Ini soeal tadinja Tham Tjay tida perna inget atawa perhatiken ; sabagi djoeoa laen-laen orang jang sedeng kemaroek pada barang doenia, ia poen pikir, maski soedah beroesia toea, dirinja tida bakal lekas mati, hingga bisa dirasain teroes-meneroes kasenangan jang didapet dari itoe kakaja'an jang ia soedah koempoel dengen soesah pajah. Tapi pada beberapa boelan jang laloe, koetika dokter-dokter memberi inget penjakitnja ada berat hingga ia haroes mendjaga diri de­ngen hati-hati djikaloe kapingin hidoep lama, baroelah ia mendoesin, dengen merasa kaget dan koeatir, bahoea malaikat el maoet moelai menggerajang di deketnja, dan berbareng dengen itoe ia moelai pikir djoega bagimana haroes berboeat dengen milik dan kakaja'annja kapan kamatian tida bisa ditjegah lagi. la djadi bingoeng dan kelabakan koetika paseronja, salagi sakitnja sedeng berat, dateng menanja, apa ia soedah bikin testament.

Inilah ada pertanja'an jang ia tida bisa djawab, kerna ia tida taoe sama siapa ia haroes warisken segala peninggalannja, soeal mana sadari doeloe ia belon perna pikir sama sekalih.

Dari satoe notaris, dengen siapa ia sering bikin perhoeboengan dalem oeroesan dagang, ia dapet katerangan, kapan satoe orang mening­gal doenia dengen tida mempoenjai istri dan anak atawa laen-laen familie deket, miliknja aken dibagi-bagi pada iapoenja familie jang djaoe, jaitoe iapoenja kaponakan dan sabaginja. Inilah

17