PERINGETAN DARI TEMPO DOELOE.
poejeng dan sakit kepala sekarang telah linjap, nafsoe makannja timboel kombali dan ia bisa tidoer enak. Berbareng dengen itoe, ingetannja jang sering melajang-lajang tida karoean, sekarang moelai terang kombali, hingga bisa koempoel pikirannja dengen tetep ka satoe djoeroesan, maskipoen ia belon tjoekoep koeat bo eat perhatiken soeal-soeal jang berat dan roewet jang, atas nasehatnja dokter, sabisa-bisa ia haroes djaoehken. Tapi ini kamadjoean dalem prikasehatan, sabaliknja dari memberi kagirangan, malah bikin itoe orang toea djadi bertambah kesel dan djengkel. Sedeng koetika masih sakit berat ia tjoemah pikirin sadja bagimana haroes mentjari kasemboehan, sekarang iapoenja pikiran jang menganggoer moelai bekerdja terpoeter-poeter memikirin iapoenja penghidoepan jang sepi dan soenji, tida disertaken kagirangan, kagoembirahan, pengharepan, atawa angen-angen jang aken dikedjer dan diwoedjoetken, dan tida ada apa-apa jang penting boeat diperhatiken - jang menarik, membangkitken nafsoe, dan memberi andjoeran-andjoeran, atawa jang menggonijang dan menggerakken soemanget. Begitoelah maski hidoepnja Tham Tjay ada serba tjoekoep dan, katjoeali pri kasehatannja, tida ada apa-apa jang menggangoe, mengoeatirken dan menjoesahken pikiran, ia toch tida bisa merasa senang dan poeas; ingetannja tertindes oleh kakeselan dan kadjengkelan jang ditimboelken oleh itoe perasa'an sepi dan hidoep sendirian, tida poenja maksoed atawa toedjoean apa-apa boeat hari kadepanin. Tham Tjay merasa, jang ka'ada'annja sekarang mirip seperti orang jang terpendjara saoemeer hidoep; maski tida disoeroe bekerdja apa-apa dan malah dikasih makan tjoekoep dan
12
