Lompat ke isi

Halaman:Perbandingan Pendidikan.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Memang bagi suatu sistim jang tidak terpimpin tidaklah begitu diperlukan djumlah dosen jang besar. Pertanjaan orang ialah, apakah Perantjis masih terus harus mempertahankan studi bebas ini sedang industri dan perdagangan membutuhkan ahli sebanjak-banjaknja.

Achirnja perlu ditjatat disini bahwa fihak swasta — terutama geredja Katolik — djuga giat dilapangan perguruan tinggi. Ada 5 universitas Katolik di Perantjis, masing-masing di Paris, Angers, Lille, Lyon dan Toulouse.

PENDIDIKAN GURU Tidak ada salahnja kalau kita ulangi disini dasar filsafat pendidikan Perantjis. Dari dahulu jang mendjadi tjita-tjita pendidikan ialah ’pendidikan untuk semua’ (instruction du peuple) dan djuga "persiapan suatu golongan terpeladjar” (préparation d’un élite). Dalam pembaruan Berthoin (1959) hal ini dirumuskan lagi dalam kata-kata : "Mendjamin adanja seleksi murid jang terbaik dengan djalan memadjukan semua anak-anak”. Dalam praktek, seperti sudah berkali-kali kita singgung diatas, jang terutama diperhatikan oleh para pendidik ialah perkembangan intelek dari murid-murid.

Perantjis merupakan negara Eropah jang pertama mendirikan sekolah normal (Guizot mendirikannja dalam tahun 1834), dan dalam tahun 1869 setiap département di Perantjis sudah mempunjai sebuah lembaga pendidikan guru sekolah rendah, jaitu Sekolah Normal (Ecole Normale). Sedjak tahun 1879 oleh undang-undang ditentukan bahwa setiap département harus mempunjai 1 Sekolah Normal putera dan 1 untuk puteri. Sebagaimana halnja dengan sekolah-sekolah djenis lain, dalam pembentukan Sekolah Normale geredja Katolik djuga tidak ketinggalan.

Setiap tahun oleh suatu panitia ditingkat département ditentukanlah berapa djumlah guru sekolah rendah jang dibutuhkan 4 tahun kemudian, Djumlah inilah (ditambah dengan suatu_persentase jang mungkin tidak lulus, atau akan tertunda lulusnja) jang mendjadi petundjuk djumlah tjalon murid Sekolah Normal jang diterima masuk tahun itu.

Lama beladjar adalah 4 tahun. Jang diterima untuk seleksi masuk biasanja berumur antara 15 dan 17 tahun, djadi sudah menjelesaikan Kelas IIT disuatu sekolah menengah. Djadinja pendidikan itu lamanja 7 tahun diatas pendidikan rendah. Tiga dari masa 4 tahun itu dipergunakan untuk menjelesaikan pendidikan umum sitjalon guru sampai tngkat baccalauréat, dan dalam tahun keempat selama satu tahun dimulailah pendidikan keguruan.

Dibeberapa sekolah pendidikan umum diberikan selama 2 tahun dan baccalauréat harus ditjapai dalam waktu itu dan dengan demikian pendidikan keguruan mendapat waktu jang lebih lama. Dewasa ini,


39