Halaman ini tervalidasi
-13-
II. PENULISAN KATA
A. Kata Dasar
- Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
- Misalnya:
- Kantor pajak penuh sesak.
- Saya pergi ke sekolah.
- Buku itu sangat tebal.
B. Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya:
- berjalan
- berkelanjutan
- mempermudah
- gemetar
- lukisan
- kemauan
- perbaikan
Catatan:
- Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
- Misalnya:
- sukuisme
- seniman
- kamerawan
- gerejawi
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya:
adibusana
aerodinamika
antarkota
antibiotik
awahama
bikarbonat
biokimia
dekameter
demoralisasi
dwiwarna
ekabahasa
ekstrakurikulerinfrastruktur
inkonvensional
kontraindikasi
kosponsor
mancanegara
multilateral
narapidana
nonkolaborasi
paripurna
pascasarjana
pramusaji
prasejarahproaktif
purnawirawan
saptakrida
semiprofesional
subbagian
swadaya
telewicara
transmigrasi
tunakarya
tritunggal
tansuara
ultramodernCatatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-). Misalnya:
- non-Indonesia
- pan-Afrikanisme
- pro-Barat
- non-ASEAN
- anti-PKI
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Misalnya:
- Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
- Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.