Halaman ini tervalidasi
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai. Misalnya:
- Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
- Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
- Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
- Misalnya:
anak-anak
buku-buku
hati-hati
kuda-kuda
mata-matabiri-biri
cumi-cumi
kupu-kupu
kura-kura
ubun-ubunlauk-pauk
mondar-mandir
ramah-tamah
sayur-mayur
serba-serbiberjalan-jalan
mencari-cari
terus-menerus
porak-poranda
tunggang-langgang
- Catatan:
- Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
- Misalnya:
surat kabar → surat-surat kabar kapal barang → kapal-kapal barang rak buku → rak-rak buku kereta api cepat → kereta-kereta api cepat
1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya:
duta besar
kambing hitam
orang tua
simpang empat
mata acaramodel linear
persegi panjang
rumah sakit jiwa
meja tulis
cendera mata
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya:
anak-istri pejabat
ibu-bapak kami
buku-sejarah baruanak istri-pejabat
ibu bapak-kami
buku sejarah-baru
3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Misalnya:
- bertepuk tangan
- menganak sungai
- garis bawahi
- sebar luaskan
4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya:
- dilipatgandakan
- menggarisbawahi
- menyebarluaskan
- penghancurleburan
- pertanggungjawaban