Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/68

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 58 —

poenja adeh, Hertog van Brabant, meninggal doenia. Tapi sekarang, biarlah kaoce tinggali mama sendirian. Mama ada dapet sakit kapala. 'Tjoba tanja pada barones, apa ia tida loepa membagi derma pada orang-orang miskin, dan kaloe ia belon lakoeken itoe, soeroe ini sakali ia kasi sedikit lebi banjak, kerna dalem waktoe begini, mistinja derma kita ada banjak lebi perloe bagi itoe orang-orang dari jang soeda-soeda.”[1]

„Baek, mama!

Poetri itoe mengasi lagi satoe tjioem pada iboenja, kamoedian laloe berdjalan kaloear dengen berlompat-lompat.

Permeisoeri meliati anaknja sampe pintoe kamar tertoetoep kombali, satelah itoe laloe berkata dengen soeara sember:

„Apatah itoe mega mendoeng nanti menimpah djoega itoe anak, jang tida sekali berdosa?”


  1. Kaloe ditilik bagimana permeisoeri berlakoe pada poetrinja jang masi ketjil, soenggoe haroes sekali ia dikasi nama, satoe iboe jang pandei dan berpikiran loewas. Tidalah seperti iboe-iboe kita-orang dalem kabiasahannja, jang atjap kali ada sanget gegabah kalceari perkatahan.