Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/439

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 389 —

hingga tida pantes sekali akoe berlaloe dari roemah."
 „Itoe akoe taoe. Clémentine! Tapi apa lantaran itoe kainginankoe bisa djadi hilang, aken memandang kaoe poenja paras? Tjobalah sekarang tjeritaken padakoe, Clémentine jang manis, kapantah nanti dateng itoe waktoe, jang kitaorang boleh berdjalan koeliling dan njataken dengen traoesa semboeni, katjintahan kita satoe pada laen?"
 „Barangkali dengen sigra sekali! Tapi sekarang, lekas berlaloe dari sini! Akoe moehoen padamoe, berlaloelah !"
 Prins tjioem dengen hormat tangannja poetri, kamoedian berkata dengen berbisik:
 „Sampe kitaorang bertemoe kombali, Clémentine !"


XXXII.


 Dihadepan satoe roemah djelek dalem kampoeng orang-orang miskin di kota Paris, Durieux berdjalan moendar-mandir, seraja sabentar-bentar meliat ka atas.
 „Tjilaka betoel!" kata ia dengen plahan pada diri sendiri, „apa benar ia ada di ini roemah? Soeda delapan hari akoe belon dapet kabar soeatoe apa dari ia . . . . ."