Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 36 —

berpikir boeat kasenangannja diri sendiri.

 „Minta padoeka toewan masoek!”

 Sasa'at kamoedian laloe dateng dalem itoe kamar, saorang lelaki jang beroesia tiga poeloe tahon. Singkapnja ada gaga perkasa, tapi kaloe diliat dengen terliti, nyatalah tjoema djenggotnja, jang paling menjataken ia poenja laki-laki, dari sakoedjoer badannja, jang sanantiasa ada dihiasi satjara begitoe perlente. Ia ada memake katja mata jang mendjepit idoengnja, dan dari sitoe ada kaliatan njata sekali, matanja jang sanantiasa bergirang, tapi salaloe ada kaloearken sorot, aken menimboelken orang poenja rasa tjoeriga.

 Dengen gerak-gerakan jang menandaken senang, laloe prins itoe mengamperken pada baginda. Iaorang berdoewa ada bersobat baek satoe sama laen, hingga masing-masing boleh troesa goenaken peradatan, sabagimana jang biasa digoenaken oleh orang besar, bilah bertemoe moeka.

 „Bagimana dengen minggoe jang laloe?” tanja Leopold. „Masi sakit kapala?”

 „Masa sakit kapala sampe begitoe lama?” saoet Padoeka toewan Prins. „Tapi sasoenggoenja akoe merasa poewas sekali dengen ka'adahan di itoe malem.”