Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/404

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 358 —

dengen soeara lemah-lemboet, seraja memeloek pada si nona, „biar apa djoega telah kadjadian pada diriraoe, bagi akoe, kaoe tinggal djadi satoe boenga paling bagoes dan paling haroem, dibanding dengen laen-laen jang akoe pernah dapeti.”


XXVII.


 Dalem Palmen-palviljoen, Baron de Goffinet berdiri dihadepan djendelah, sembari menang-menoeng meliat ka loear, dimana oedjan toeroen menggritjik tida berkapoetoesan.

 Sadari Permeisoeri Marie Henriette me­ninggal, Sri Maha Radja ada berlakoe lebi manis padanja. Bagi baginda achir-achir mendjadi njata, jang toewan baron ada saorang jang toeloes hati dan setia, doewa sifat, sekali poen jang pertama kadang-kadang mendjadi soeatoe ganggoean, tapi jang kadoewa tida bisa habis dipoedji.

 Sasoeda berdiri begitoe sakoetika lamanja, toewan baron oesap-oesap djidatnja, seraja berkata pada diri sendiri:

 „Ha, penghidoepan manoesia, tida bedah seperti djaroemnja lontjeng. Ada waktoe pagi, aken orang mendjelemah dengen boenga hati, meliat kasoetjian, kamoedian