Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/377

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 333 —

 „Akoe nanti kasi obat, tapi kaoe misti mendjaga betoel, njonja, Sri baginda sekali-kali tida boleh berlaloe dari pembaringan, dan sabolehnja kaoe misti berdaja, soepaja hatinja tinggal senang."

 Aer moeka toewan doktor tjoekoep menjataken pada Caroline, bagimana haibat adanja baginda poenja penjakit.

 Koerang-lebi tiga hari lamanja, sang de­mam tida maoe berlaloe dari toeboe si kolot.

 Samantara itoe, sabrapa bisa barones tinggal dalem kamar, dan rawati „si toewankoe" seperti anak ketjil.

 Di waktoe tengah malem, bilah Caroline soeda pergi tidoer boeat mengasoh, bebrapa kali baginda tinggal rebah di pembaringan dalem saboer-limboer, dengen merenoeng-renoeng.

 Apatah jang dipikiri olehnja?

 la soeda boekan moeda lagi! Sekalipoen benar ia ada poenja kakoewatan badan tjoekoep, traoeroeng tida lama lagi nanti dateng itoe waktoe, jang ia tida bertenaga lagi, aken brontak dari tjangkemannja maleikat maoet. Ja, barangkali sekarang ini poen nasibnja telah terpantek mati, dan ia aken kalah dalem itoe pertandingan jang heibat.