Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/360

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 320 —

koenjoeng-koenjoeng kadengeran soeara berkrisik, dan satoe potongan jang langsing kaliatan ada berdiri di perdjalanan iaorang. Orang itoe adalah Prinses Clémentine.

Koetika meliat ajahnja, lang berdjalandjalan seperti laki-istri dengen nona barones, poetri poenja moeka lantas berobah djadi mera sabagi tjabe. Ia berpaling, dan maoe simpangi tindakannja ka laen djoeroesan.

Baginda poenja dara dengen mendadak djadi seperti aer berdidih. Apa memang ada kapantesan, satoe nona manis, jang ia anggap ada harga aken djalan bersamasama ia dengen bergendeng tangan, poetrinja melengosken moeka, sabagi meliat barang jang hina?

„Berdiri diam!” seroe baginda dengen soeara memerenta.

Poetri merandak.

„Apa artinja itoe klakoean gila-gila?” tanja baginda kamoedian dongen genggam amara.

Prinses Clémentine mengangkat poendak, dan mendjawab:

„Ja, akoe sendiri djoega tida mengarti!”

Satelah itoe poetri berbalik poelah, dan landjoetken perdjalanannja.