Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/118

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 102 —

gosok-gosok kadoewa tangannja lantaran kagirangan.

„Sabenarnja djoega niat itoe penoelis soerat kabar ada terang sekali. Memang dengen tjara begitoe orang misti dapeti apa jang dimaksoedken. Akoe sigra nanti kirim padanja ka Berlijn, aken ia bitjaraken hal ini pada Vorst Bismarck, dan akoe pertjaja, ia nanti bisa lakoeken apa jang ia kata.”

Demikianlah baginda berkata-kata pada diri sendiri.

Pada esok hari, sabagimana djam biasa. Gantier boeroe-boeroe pergi ka itoe roemah makan di djalanan Anspach, aken bertemoe pada sobatnja.

Aer moekanja itoe penoelis soerat kabar ada berseri-seri lantaran girang, hingga pada pertama kali meliat, François lantas bisa mendoega, jang pembitjarahan sobatnja pada baginda, ada berachir baek.

Victor sigra mengamperi, dan sembari membri tabe, ia laloe berkata:

„Trima kasi, boeat kaoe poenja pertoeloengan, sobat! Samoea ada berachir lebi baek dari sabagimana jang akoe doega. Sri baginda nanti perhatiken akoe poenja pikiran. Boeat poetoesannja akoe tida me­rasa kwatir barang sedikit, kerna baginda