Lompat ke isi

Halaman:Pengertian jang Tiada Dimengarti atau Keterangan Bagaimana Adanja Akal Alam Agama Allah.pdf/10

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

BAHAGIAN II.

ALAM ATAU DJAGATTRAJA

  Sebeloemnja kita pikirkan bagaimana keadaän Alam Djagat, perloe kita priksa lebih dahoeloe apakah jang dikata lapang atau 

djembar, soepaja nanti lebih gampang kita tjoba andai-andaikan dengan tegas keadaän alam.

  Oemoemnja dinamai lapang kaloe kita poenja pemandangan mata boleh djalan teroes tida dihalangi oleh benda jang ada djenisnja. Lebih njata adanja lapang, apabila kita ditengah laoetan mendang keatas dan disepoetarnja diri kita, terlihatlah diantara kita dengan langit atau diantara bintang jang banjak sebagai kosong, maka jang kita kira kosong itoe  lapang namanja. Dari sebab itoe, kita poenja pendapatan tentoelah lapang itoe ada soeatoe keloeasan dimana segala bintang dan boelan (remboelan) dan matahari dan boemi boleh bergerak atau berdjalan dengan tiada dihalangi.
  Tetapi Soesah sekali akan monentoekan apakah lapang itoelah benar-benar kosong (hampa), atau  apakah berisi dengan benda jang terlaloe haloes. Kaloe toeroet pemandangan mata, nistjaja lapang itoe kosong, sedang isinja ialah boemi, boelan, matahari dan bintang, maka langit jang biroe adalah sebagai watas penghabisannja lapang. Akan tetapi kaloe kita soedah tahoe jang boemi dilipoeti oleh oedara sampai beberapa djaoeh tingginja, kita tiada boleh menentoekan bahwa lapang itoe kosong. Kaloe tiada oedara, nistjaja tiada angin, dan  kaloe kita tjelap botol kosong didalam aér lantas boleh njata bagaimana oedara jang didalam botol keloear melanggar aee. Oedara itoe sematjam dzat jang semangkin djaoeh dari moeka boemi semangkin lemboet, hingga semangkin kendor menindihnja keboemi. Itoelah sebabnja kaloe orang terbang tinggi, dia boleh tahoe berapa tingginja dengan tiada mengoekoer dengan tali, tetapi dengan pakai perkakas timbangan dari tindihan oedara.
  Dan lagi kaloe oepamanja tiada oedara, nistjaja tiada ada boeroeng jang mampoe terbang dan melajang, karana tiada apa-apa jang menahan sajapnja, sama djoega ikan tiada sanggoep bernang kaloe tiada aer.
  Akan tetapi orang tiada tahoe, apakah oedara teroes sampai dilangit seblah atas sekali dari boemi, maka tiada boleh dipastikan apakah remboelan djoega diliputi oleh oedara.
  Orang boleh bikin kosong oedara dengan pertoeloengan pompa, maka lapang jang koesoeng begitoe diseboet vacuum, akan tetapi meskipoen demikian, beloem boleh dikata kosong belaka, misih djoege ada dzat oedara jang ketinggalan. Ada lagi dzat jang lebih haloes dari oedara, dan ini dzat dinamai atoom jang tiada boleh dipetjah lagi, saking haloesnja.


- 19 -

  Bagitoelah beloem ada manoesia jang boleh menentoekan apakah lapangan jang selébar alam ini berisi penoeh atau ada jang kosong dan ada jang berisi.
  Soepaja lebih gampang kita pikirkan tentang alam, baiklah kita andaikan sadja bahoea Alam-Djagat seantironja tiada kosong sedikitpoen, akan tetapi penoeh belaka dengan roepa-roepa dzat dan benda kasar dan haloes, sehingga maskipoen toeroet pandangan mata ada lapang jang kosong, toch boekannja kosong, tetapi berisi dengan dzat jang tiada kelihatan.

  Oleh karana itoe, kaloe kita kata alam, dimaksoedkan satoe dzat sadja jang amat besar dan loeas berisi oedara dan lain benda-benda jang haloes dan kasar: oepama boemi, matahari, remboelan dan segala bintang-bintang, awan dan segala apa sadja jang ada didalam goebengan atau keloengan langit. Maskipoen, andai kata, langit ada toedjoh lapis atau delapan atau seriboe lapis sekalipoen jang kita tiada bisa lihat, toch itoe semoea kita namai alam, sehingga kaloe andainja ada langit jang penghabisan, inilah watasnja. Soedah tentoe apa

joega jang ada diboemi seperti manoesia, héwan didarat dan dilaoet terhitoeng alam djoega.

  Dan kaloe sekarang kita soedah berani membikin watas pada langit jang penghabisan, boekanlah karana kita mesti kira jang alam ada watasnja. Jang sebenarnja kita tiada tahoe apakah alam ada watasnja atat tiada, akan tetapi dari sebab kita poenja pantja-indria soedah biasa sehari-hari memandang benda dan barang ada watasnja, maka lebih gampang kaloe kita bajang-bajangkan alam ada watasnja atau ada pinggirnja.
  
  Djoega tiada salah kaloe kita maoe andaikan alam pesagi ampat atau pesagi delapan, tetapi lebih enak, kaloe kita bajang-bajangkan alam sebagai dzat jang boelat, seperti satoe

bola jang amat besar. Dan dari sebab perkataän besar itoe soesah diandaikan, baiklah kita ambil tjonto jang boleh masok didalam pemandangan mata sadja, maka tiada ada lain tjonto jang lebih bagoes dari pada remboelan-poernama, iaitoe pada waktoenja boendar betoel, kira tanggal 14-15-16 boelan kita, atau boelan Tionghoa. Maka apa jang kita lihat pada koelit remboelan itoe, kita andaikan koelitnja alam, ialah langit jang penghabisan; dan kita andaikan lagi isinja remboelan jang tiada kelihatan, itoelah sebagai isinja alam oepama segala bintang, matahari, boemi, remboelan dan lapang, karana kaloe sekarang kita lagi memandang remboelan-poernama, kita andaikan memandang alam dari loear alam.

  Dan kaloe kita soedah andaikan bagitoe, baroelah kita maoe priksa dan timbang sendiri, apakah manoesia poenja pendapatan, jang satoe sama lain berbéda-bédaän tentang keadaän alam, boleh moefakat dengan kita poenja akal,