Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 29 —

,,Akoe nanti mengakoe teroes terang, dan apalah jang hohan maoe tanja?"

,,Siapatah adanja itoe pembesar jang tadi?"

,,Oh, ia iloe Thaijsioe di kota Tjetjioe, jang belon lama djabat pangkatnja di itoe tempat dan bernama Thio Kan-poan."

,,Tapi mengapatah ia boleh panggil akoe ,,bangsat dan maoe tangkep djoega padakoe?"

,,Sebab, ia kira hohan ada itoe orang-orang jang bikin roesak prikeamanan di kota Tjetjioe. Sebab dalem waktoe jang blakangan di sakiternja itoe tempat ada terdjadi banjak sekali pentjoerian.”

,,Bagimanatah ia bisa doega begitoe pada akoe poenja diri? Sedeng padakoe toch itoe Thaijsioe belon kenal?"

,,Beginilah, hohan, kaloe kaoe mane taoe sebab-sebabnja, mengapa itoe Thaijsioe lantas bikin penangkepan pada dirimoe, jaitoe: menoeroet sapandjang ia poenja doegahan, itoe maling-maling jang biasa mentjoeri baranguja pendoedoek negri, tentoelah ada bersemboeni di ini tempat, sebab di sini poen ada djadi bekas sarangnja begal. Begitoelah dengen menetepken doegahannja, itoc pembesar laloe berangkat ka mari dengen mengadjak kita-orang poenja kawan-kawan.

Tapi dengen tida dikira akoe poenja madjikan jang bermata tida awas dan tida bisa kenalin orang, lantas toedoeh hohan ada itoe pendjahat