Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/10

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 9 —

kamaren. Samingkin menginget itoe hatinja djadi bertamba sedi dan aer mata jang mengoetjoer ada deres sekali.

Achirnja seperti kaliatan baginiana itoe bebrapa soedara angkat jang dipitena, melepasken napasnja dengen amat sangsara, la merasa gemas betoel pada itoe kawanan dorna, hingga matanja djadi beringas dan dari sedi bebalik moerka.

,,Ah, kaloe akoe bisa katemoe pada ini kawanan dorna", kata Siauw-tjhit sambil geraken tangan aken memoekoel: ,,akoe nanti poetes!, akoe poetes betoel-betoel lehernja!"

Sembari oetjapken itoe perkatahan paling blakang ia berlompat dan memockoel, seperti djoega bener-bener orang jang lagi memoekoel itoe kawanan dorna.

Kakinja menendang dan belompat. Kadoea tangannja didjalanken begitoe tjepet, kerna itoe waktoe dengen tida terasa lagi ini orang gaga soeda djalanken satoe poekoelan jang diseboet Beng Ho Pok Jang, samatjem silat Harimau terkam kambing", sedeng moeloetnja saban-saban bersoeara keras.

Kerna tenaganja ada begitoe koeat, maka itoe gendoel jang masi ada berisi satenga mangkok arak, telah kena kaindjek dan petja.

Dengen kaget Siauw-tjhit brentiken poekoelannja dan mengawasin itoe petjahan dengen tida