Halaman:Pembalesan Kedji.pdf/76

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 76 —

adalah amat gandjil aken tida hargaken itoe. Oleh kerna itoe djoega, sekali poen ia tida lantas toeroen dari randjang boeat simpan oewang itoe dalem lemari, traoeroeng ia soeda taroh itoe di kapala bantal, satoe hal jang membikin Kek-soen lantas menganggap, pembrian itoe telah ditrima olehnja.

Djoega itoe tjintjin, jang Kek-soen sangadja belihken dengen mendoega-doega gedeh-ketjilnja, soeda tida ditjaboet kombali oleh Soan-nio.

„Mari kita toeroen dan doedoek omong-omong, nona,“ kata Kek-soen kamoedian, koetika dapet kanjatahan jang pantjingnja moelahi dimakan.

Soan-nio sekarang kaliatannja seperti maoe boekah soeara, tapi tida satoe perkatahan bisa kaloear dari moeloetnja, dan dari tingkanja gadis itoe bisa dinjataken, jang ia ada merasa amat kikoek boeat tinggal diatas pembaringan, dimana itoe laki-laki satengah toewa ada doedoek bersama-sama, tapi djoega ada merasa amat berat boeat loeloesken orang poenja permintahan, toeroen dari sitoe.

Meliat nonanja moendoer-madjoe begitoe, Kek-soen laloe pegang lagi orang poenja tangan dan maoe memimpin, tapi kombali Soan-nio emposken itoe. Tjoema sakali ini ia tida tinggal membatoe seperti doeloean. Laloe ia toeroen sendiri, tapi lebi djaoe tinggal berdiri didepan lemari dengen klakoean amat kikoek.

Kek-soen lantas ambil tempat di salah-satoe krosi,