Halaman:Pembalesan Kedji.pdf/73

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 73 —

kenalken Kek-soen, pada siapa soeda sering kali ia djoewalken roti baso pada waktoe masi berdjalan koeliling seperti anak ketjil.

Tatkala niatnja jang pertama soeda djadi siasia, Kek-soen poen lantas mendjadi sabar kombali. Daranja mengalir samingkin plahan dalem oerat-oeratnja, dan achirnja soeda membikin ia dapet poelah pikirannja jang sedar. Laloe ia oeroet-oeroet badjoenja jang letjak dan poengoeti segala barang-barang jang soeda djadi berarakan diatas pembaringan dari kantongnja. Kamoedian ia boekah badjoenja dan sampirken di krosi jang pernahnja dalem kamar. Satelah itoe laloe ia berdoedoek di tepi randjang, seraja berkata dengen soeara lemah-lemboet sembari tjengar-tjengir :

„Nona, kanapa begitoe katakoetan sama entjek? Kapan nona soeda kenal lama dari masi ketjil, apa sekarang soeda tida inget lagi ?“

Soan-nio tida menjaoet, dan lantas mengisar samingkin ka tengah.

„Mari toeroen kita doedoek omong-omong," kata poelah Kek-soen. „Sekarang djangan maloe-maloe sama entjek.“

Sambil kata begitoe ia madjoe ka tengah dan maoe pegang tangannja Soan-nio, tapi gadis itoe lantas mengemposken salakoe orang jang merasa takoet.

„Nona baekan djoega, di sini sama entjek. Di