Halaman:Pembalesan Kedji.pdf/368

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 368 —

Njatalah, sekali poen di hari toewa mendjadi sa-batang karang, toch bagi njonja Boen-hoei masi ada berkahnja Alah, jang mendjagahi ia dari ka-melaratan doenia, tapi maski ada begitoe, troe-roeng orang toewa itoe sering dikoendjoengin oleh pengrasahan sedih. Kaloe ia liat Bong-loan, Sioe-kioe dan Hoei-djin, jang sanantiasa ada hidoep amat roekoen, lantas djoega hatinja djadi mengi-nget pada Bok-hiang, dan pengrasahan jang ter-dapet di itoe waktoe kadang-kadang ada begitoe gerakin ia poenja hati, hingga bebrapa kali ia soeda djadi menepas aer mata.

Bong-loan, jang satoe doewa kali dapet njata-ken itoe kadoekahan dari jonja Boen-hoei, lantas dapet pengrasahan amat kasian. Bebrapa kali nona itoe soeda mendengerken dengen toendoek, tjerita-nja itoe orang toewa jang menoetoerken ia poenja peroentoengan tjilaka. Apa artinja kadoekahan, sabagi nona Bong-loan jang dimoesoein oleh iboe tiri, istrinja Hoei-djin itoe ada sampe kenal, hingga tidalah heran kaloe achirnja ia djadi merasa be-gitoe lengket sama itoe orang toewa, dan anggap seperti ada iboenja sendiri. Satoe pengrasahan lantas bersemi dalem hatinja, satoe pengrasahan jang ada sapoeloe kali lebi moeliah dari adanja ia poenja pengrasahan sekarang bagi ia poenja entjim.

Memang, ia poenja entjim sekarang ada berlakoe manis sekali padanja, ja, manis jang barangkali