Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/83

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAB VII

PENUTUP

Perjalanan hidup Frans Kaisiepo sebagai anak manusia sudahlah berakhir, karena ia telah dipanggil kembali oleh Sang PenciptaNya pada tanggal 10 April 1979 di rumahnya Jalan Belanak IV No, 32 Rawamangun, Jakarta Timur dalam usia 58 tahun. Jenazah Almarhum Frans Kaisiepo kemudian dimakamkan di tanah tempat kelahiran di Biak Irian Jaya. Namun demikian, namanya akan tetap dikenang dan hidup sepanjang sejarah bangsa dan ini sebagai kebanggaan nasional. Hai ini karena nama tersebut telah tertera dalam lembaran sejarah bangsa. Apalagi ia telah memperoleh penghargaan dan dikukuhkan oleh Pemerintah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Pemerintah Republik Indonesia sehingga menjadi salah satu dari sedikit putra terbaik bangsa dengan sebutan "Pahlawan Nasional".

Penghargaan yang diperoleh Frans Kaisiepo adalah pantas dan tepat, sebab sebagian masa hidup telah dicurahkan baik tenaga, maunpun fikiran telah disumbangkannya sebagai amal bakti terhadap kepentingan Nusa dan Bangsa. Sehingga generasi penerusnya dapat menikmati hidup dan kehidupan di alam yang merdeka sebagai hasil dari jerih payah itu.

Frans Kaisiepo seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa ia adalah salah seorang putra bangsa yang terbaik yang berasal dari bumi Irian Barat (sekarang Irian Jaya), wilayah Indonesia yang paling timur, bumi Biak khususnya. Ia lahir dan dibesarkan oleh alam lingkungan yang ganas derta ditempa oleh masyarakat yang memilik

69