Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

40

orang tua turut menyaksikan jalannya Pepera yang dimulai dari Kebupaten Merauke (14 Juli 1969), disusul Kebupaten Jayawijaya. Kabupaten Paniai, Kebupaten Fak-Fak, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Cenderawasih, dan terakhir di Kabupaten Jayapura, dihadiri utusan PBB, DR, Fernando Ortis Sanz. Ketua Pelaksana Pepera, Sudjarwo Tjondronegoro, SH., dan para undangan, wartawan baik luar maupun dalam negeri serta peninjau dan undangan lainnya.

Dalam sidang Dewan Musyawarah Pepera, Gubernur Frans Kaisiepo dalam sambutannya lebih banyak bernada nasehat orang tua dan seorang pimpinan perjuangan. Dalam pidato-pidatonya Frans Kaisiepo mengungkapkan perjuangan rakyat Indonesia, khususnya rakyat Irian Barat dalam mencapai kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Pada tanggal 13 dan 14 Agustus 1945 Lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih sudah berkumandang dan berkibar di beberapa tempat di Irian Barat Perubahan nama Papua menjadi Irian, kecuali mempunyai arti historis, juga mengandung semangat perjuangan: "Ikut Republik Indonesi Anti Nederlands". Selain itu, Gubernur Frans Kaisiepo menguraikan juga kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai selama 6 tahun Irian Barat ikut merasakan kemerdekaan bersama dengan daerah-daerah lain, di antaranya dalam bidang pendidikan, sosial dan pemerintahan, dan rencana-rencana pembangunan yang akan datang. Oleh karenanya, demikian Gubernur Frans Kaisiepo, "Saya yakin dan percaya, bahwa pemilihan Dewan itu pasti tetap bersatu dalam Republik Indonesia".5

Dalam pelaksanaan Pepera tersebut selaku Gubernur Kepala Daerah TK.I Irian Barat, Frans Kaisiepo selalu menyampaikan kata sambutan pada setiap acara pembukaanya. Berikut ini dikutip cuplikan pidato sambutan Frans Kaisiepo serta tanggapan peserta Anggota Dewan Musyarawah Pepera pada setiap Kebupaten, yaitu :

1. Kabupaten Merauke

Frans Kaisiepo dalam sambutannya antara lain menyatakan sebagai berikut. "... Kepercayaan Pemerintah Republik Indonesia untuk memberikan kesemptan pada putra-putri daerah, dalam bidang
_________________________________

5 Ibid, 141-142