Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

27

Pemberontakan ini merupakan suatu aksi yang sebenarnya bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan di Irian Barat. Namun demikian rencana pemberontakan ini telah dapat tercium oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Dan dengan bantuan pasukan dari Rabaul (Irian Timur yang sekarang bernama Papua New Guinea melakukan penangkapan terhadap 250 orang pemberontak termasuk Soegoro Atmoprasodjo, Silas Papare, dan Marthen Indey. Sedang sebagai pananggungjawab dari pemberontakan ini adalah Silas Papare, Soegoro Atmoprasodjo dan Marthen Indey. Mereka ini dijatuhi hukuman penjara, sedangkan anggota lainnya dibebaskan dari tuduhan.

Meskipun mereka itu ditahan dalam penjara tetapi para pejuang tersebut secara diam-diam terus melanjutkan kegiatannya dengan melakukan aksi. Berikutnya mereka menetapkan pada tanggal 17 Juli 1946. Pemberontakan kali ini ditetapkan akan dipimpin oleh Penggoncang Alam, seorang pejuang asal Minangkabau. Sasaran pemberontakan direncanakan adalah melucuti persenjataan tentara KNIL, menangkap pembesar -pembesar Belanda, menduduki stasiun radio dan tempat vital lainnya. Akan tetapi rancana yang telah terinci dan matang ini tercium lagi , karena ada oknum yang membocorkan, maka sebelum dilakukan aksi Pemerintah Kolonial Belanda telah mengadakan pembersihan. Sehubungan dengan hal ini, Silas yang sudah mendekam dalam penjara dianggap sebagai tokoh penggeraknya, maka dipindahkan dari Jayapura ke Serui.

Melihat kenyataan yang demikian, bahwa setiap adanya usaha untuk menggerakkan aksi pemberontakan selalu mengalami kegagalan, maka para kaum penggerak kemudian membentuk suatu organisasi yang tersusun rapi. Hal ini disadari bahwa untuk dapat mencapai suatu tujuanharuslah dapat menghimpun serta menggerahkan seluruh kekuatan rakyat dan untuk itu agaknya diperlukan suatu wadah organisasi politik. Tanpa wadah yang baik sebagai alat penampung aspirasi rakyat, maka akan sedikit sekali hasil yang akan dapat diperolch untuk mengatur gerak langkah perjuangan menegakan cita-cita kemerdekaan.

Dalam usaha mencapai tujuan tersebut atas bimbingan para pejuang cks Digul, seperti Haryono dan Suprapto telah berperan