Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/38

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

24

tersebut terus menerus disiarkan oleh putra-putra Indonesia melalui kantor berila Domei dan berita tersebut dapat ditangkap di Australia. Atas inisiatif dan usaha orang-orang Indonesia, khususnya para pejuang cks Digulis yang sudah berada di Australia, segera menyebarluaskan berita proklamasi tersebut lewat pamflet-pamflet. Selanjutnya Pamflet tersebut disebarluaskan antara lain ke Brisbane, Kamp Kasino, Sidney, Melbourne, Merauke dan bahkan sampai ke Ujung Pandang (dahulu Makassar) dan Balikpapan. Dari kota Merauke inilah berita proklamasi kemerdekaan Indonesia diketahui para pejuang kemerdekaan di Irian Barat.

Sementara itu pihak Kolonial Berusaha untuk mendapatkan kepercayaan dari rakyat Irian Barat agar dapat menegakkan kembali dominasi kolonialnya di Irian Barat, maka Pemerintah Kolonial Belanda (PKB) membujuk para pejuang eks Digulis yang melarikan diri ke Australi pada masa penduduk Jepang untuk ditarik kembali bekerja di Irian Barat. Hal tersebut karena Pemerintah Kolonial Belanda sangat membutuhkan tenaga mereka itu dalam bidang pemerintahan. Sehubungan dengan itu maka para pejuang eks Digulis diserahi beberapa jabatan dalam bidang pemerintahan, Namun di sisi lain tanpa sepengetahuan Pemerintah Kolonial Belanda, para pejuang eks Digul ini menggunakan kesempatan yang baik itu untuk menanamkan benih kebangsaan dalam jiwa para pejuang Irian Barat.

Salah satu eks pejuang Digul adalah yangbernama Soegoro Atmoprasodjo. Ia adalah seorang bekas pemuka Taman Siswa yang diangkat oleh Pemerintah Kolonial sebagai Penasehat Direktur Pendidikan dan Agama untuk daerah-daerah yang dibebaskan. Di samping jabatan tersebut Soegoro Atmoprasodjo dipercayai juga untuk memipin sebuah lembaga pendidikan yaitu Sekolah Bestuur (Pamong Praja) di Kampung Harapan yang semula bernama Kotanica. Salah seorang murid sekolah tersebut adalah Frans Kaisiepo. Dan di sekolah inilah Frans Kaisiepo berkenalan dengan tokoh-tokoh pejuang bangsa. Penyelenggaraan pendidikan Bestuur ini telah dimanfaatkan oleh Soegoro Atmoprasodjo untuk menanamlan paham kebangsaan kepada murid-muridnya dan ajaran-ajaran tentang arti kemerdekaan serta menumbuhkan semangat petriotisme dalam rangka menyambut Indonesia merdeka.