Halaman:PDIKM 691-11 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe November 1927.pdf/12

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

170

A.G.G.

paenja roemah asal beliau maoe, soeatoe tanda pada hamba bahwa beliau tentoe ta' sembahjang; engkoe jang seorang lagi mendjandjikan akan mengadla sadja nanti diwaktoe 'asar, menandakan beliau mangabaikan keperloean sembahjang, jang barangkali beliau itoe ta' sembahjang poela.

Pendjawaban engkoe2 itoe menjebabkan hamba mentjela fi'il beliau tentang itoe dalam hati hamba, karena ada2 sadja jang akan mendjadikan sebab maka beliau berani meninggalkan sembahjang. Akan hamba beri nasihat beliau waktoe itoe, ta' berani hamba, sebab beliau soedah toea dari pada hamba dan pangkat beliau tinggi2 dari pada hamba; lagi tentoe orang jang berfikiran lebar dan berpengetahoean tjoekoep akan mengadjari dan akan memberi nasihat pada diri beliau masing2, tentang apa2 jang perloe, dilakoekan dan diperboeat. Sedangkan anak2 atau orang besar2 sekalipoen teradjar, terperintah dan ternasihati oldh beliau, betapa lagi diri beliau sendiri.

Boekankah dengan engkoe2 jang bertiga itoe sadja hamba bertemoe dengan jang ta'sembahjang, hanja banjak jang lain2 lagi, ada jang moeda baikpoen jang toea, atau jang berpangkat tinggi sekalipeen, terlaloe banjak jang meninggalkan sembahjang, hanjalah kebanjakan dari engkoe2 itoe `asjik dengan p kerdjaan dan kepelisiran jang bergoena oentoek didoenia sadja, dari sehari kesehari, dari pagi sampai petang, kadang2 teroes lagi sampai malamnja, dengan itoelah beliau manghabiskan oemoer beliau2 itoe, tidak mengingatkan hidoep jang fana ini, hingga tiap2 hamba bertemoe dengan engkoe2 jang sematjam itoe, datanglah pentjelaan dalam hati hamba kepada engkoe2 itoe; karena apalah gerangan jang mendjadi sebab2 bagi beliau2 jang maoe meninggalkan sembahjang itoe. Sembahjang soeboeh adanja sebeloem matahari terbit, jang pada waktoe itoe kita telah patoet poela bangoen dari tidoer akan mengambil oedara baik sekali, 'sebab menoeroet kata orang jang ahli2, rasanja kalau hamba ta' salah, adalah menjihatkan poela bangoen sebeloem matahari terbit itoe. Sembahjang lohor tibanja setelah matahari toeroen dari tengah hari, jang pada waktoe itoe tentoe kita telah berhenti poela dari kerdja doenia. Dari lohor sampai besok paginja boleh dikatakan kita tiada bekerdja lagi, hingga ta'menghalangi bagi sembahjang 'asar, magrib, dan 'isja. Djadi tentang waktoe adalah berlapang-lapang benar hingga ta',menghalangi bagi kerdja dan berpelisiran doenia.

Akan hamba katakan karena ta' berkain sembahjang, soeatoe moestahil benar, sebab barang2 beliau banjak dan bagoes; kain Boegis dan Djawa atau Samarinda ada pada beliau.

Tentang poeasa djangan dikata lagi, sangatlah banjak jang tiada mendjalankan, masih banjak jang tiada menjempoernakan poeasa dalam seboelan Ramadlan itoe, hanja ada djoega jang berpoeasa toea dan poeasa bongsoe sadja dan ada poela jang ta'—poeasa sehari djoea; pada