Halaman:Mustikarasa.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

8. Manggis

Buahnja rasanja sangat manis dan berair banjak. Kulitnja tebal, merah tjoklat tua, mengandung zat jang dapat menggudir. Kulitnja rasanja sangat pahit.

9. Duku dan salak

Duku merupakan buah jang asli Indonesia. Duku ada jang manis dan mudah dikupas, ada pula jang asam dan sukar dikupas. Jang belakangan ini dinamakan langsat. Langsat jang manis terdapat di Singosari dan Kepandjen. Duku jang baik terdapat didaerah jang tanahnja dapat diairi. Dibawah pohon duku biasanja ditanam orang pohon salak, karena salak djuga membutuhkan tanah jang serupa, pun ia membutuhkan sombar dari pepohonan lain. Salak ada jang masir dan ada jang tidak. Ada jang manis dan ada djuga jang tidak. Jang didjual dipasar sebagai salak gejol, adalah buah jang dipetik untuk memperketjil banjaknja buah dalam satu untaian, sehingga jang ditinggalkan pada pohon kelak dapat mendjadi besar dan baik. Salak gejol itu biasanja masih muda dan rasanja sepet. Sebaiknja salak gejol ini direbus dengan garam sebelum dimakan.

Untuk dibawa bepergian djauh, salak diawet dengan direndam air garam atau air kapur.

Di Sumatra utara terdapat salak jang dagingnja merah. Sajang rasanja tidak begitu baik. Di Bali terdapat salak jang sangat manis dan tidak masir. Di Jogjakarta terdapat salak madu' sangat manis dan masir.

10. Pepaja

Rangkaian buah-buahan kami tutup dengan pepaja. Suatu buah jang sangat berharga. Selain mengandung zat² jang biasa terdapat pada buah²an, ia mengandung pula zat pentjerna protein, dinamakan papain. Pepaja ada jang bulat² dan kuning dagingnja, dan ada jang pandjang² dan merah dagingnja. Jang belakangan ini tidak punja aroma, dinamakan pepaja semangka.

Kedua djenis adalah baik mutunja. Sering dari pepaja dibikin djadjanan pula. Buah jang muda dibuat sajuran. Daun pepaja rasanja pahit, tetapi banjak mengandung papain untuk melunakkan daging. Rasa pahit dapat dihilangkan dengan direbus dengan lempung atau daun beluntas.

32 mustikarasa