merasakan keajaiban yang kedua. Badannya yang semula gatal-gatal dan dipenuhi bercak-bercak cacar, berangsur-angsur berubah menjadi halus. Sepertinya, air yang dibuatnya berendam tidak hanya memiliki khasiat membuat matanya normal, tetapi juga kulitnya. Semakin lama berjalan, kulit Dewi Retnadi semakin halus dan terlihat kecantikannya. Penyakit kulit Dwi Retnadi benar-benar hilang ketika mereka telah berjalan ke sebelah timur beberapa saat dari sumber air tersebut. Kelak, daerah ini pun oleh Jokotole diberi nama Desa Telang. Sebuah nama yang merupakan singkatan dari tella elang yang berarti telah hilang. Telah hilang penyakit Dewi Retnadi atas seizin Yang Mahakuasa.
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalan, Dewi Retnadi merasa kehausan dan Jokotole berusaha meminta air kepada masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Jokotole diberi air oleh warga desa yang mana air yang ia terima terasa sangat sejuk bahkan dingin. Daerah ini kelak diberi nama Desa Banyocellep yang yang bermakna desa air dingin.
Selepas menghapus dahaga, mereka berdua melanjutkan perjalanan. Di tengah jalan, mereka melihat sebuah daerah yang mana banyak ditumbuhi pohon jambu yang menguning. Untuk menyenangkan hati istrinya, Jokotole memetik beberapa untuk dimakan. Jambu itu terasa manis dan lezat. Kelak, daerah ini diberi nama Desa Jambu. Perjalanan pun terus mereka lakukan dengan perasaan bahagia dan berbunga-bunga.
63