tiba-tiba membuat tentara Kerajaan Blambangan kocar-kacir. Prajurit Blambangan terpukul mundur dan Raja Blambangan, beserta istri dan para putrinya memutuskan untuk mengungsi keluar istana. Jokotole mengikuti jejak Raja Blambangan hingga ke luar kota.
Langkah patih yang satunya berbeda dengan Jokotole. Patih ini lebih memilih tinggal di dalam kota dari pada mengejar Raja Blambangan. Ketika diajak Jokotole mengejar Raja Blambangan, patih ini bersikukuh untuk tinggal dengan alasan menjaga ketertiban kota dan memastikan sisa-sisa tentara yang menjaga kota tidak mengangkat senjata. Jokotolepun menyetujuinya.
Segera setelah Jokotole pergi mengejar tentara Raja Blambangan, sang patih berkeliling istana. Di istana itu, ia menjumpai ternyata Raja Blambanagan secara tidak sengaja meninggalkan satu putrinya yang bernama Putri Asmarawati. Putri ini sedang tertidur pulas di kamar abdi dalem istana ketika kekacauan akibat serangan pasukan Jokotole terjadi. Karena disangka abdi dalem istana, Putri ini tidak dibangunkan.
Patih pulang ke Majapahit dengan membawa putri dari Raja Blambangan bersamanya. Di depan sang Raja, ia menceritakan hal-hal yang tidak dia lakukan. Ia mengklaim bahwa dirinya telah berjuang keras untuk mengalahkan pasukan Blambangan, dan bahwa yang berjasa menemukan puteri Asmarawati adalah dirinya. Ia juga menceritakan bahwa Jokotole mungkin saat ini sedang kabur karena merasa malu tidak bisa menjalankan tugas untuk mengalahkan Raja Blambangan. Baginda Raja pun heran mendengar perkataan sang patih. Ia sangat yakin, Jokotole tidak akan mungkin kalah dari Raja Blambangan apalagi kabur sebelum dapat menunaikan tugas. Meskipun merasa keheranan, sang Raja pun menepati janjinya untuk memberikan putrinya. Sang patih diminta memilih salah satu dari putrinya, dan akhirnya pilihannya jatuh pada Dewi Lintang Asmara.
Adapun Jokotole, ia bersama pasukannya dengan semangat mengejar pasukan Raja Blambangan yang mengungsi ke gunung. Di kaki gunung, Jokotole berhasil menemukan rombongan Raja Blambangan. Terjadilah pertempuran sengit antara Jokotole dan Raja Blambangan yang terkenal sangat sakti itu. Pertempuran itu
55