Lompat ke isi

Halaman:Mortéka dâri Madhurâ Antologi Cerita Rakyat Madura (Edisi Kabupaten Bangkalan).pdf/60

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Mengetahui bahwa para pengawalnya yang handal tersebut dikalahkan dua pemuda tanggung, Ki Patih mulai sadar bahwa yang dihadapinya adalah dua bocah yang memiliki kelebihan. Ki Patih Lora Karjan yang cerdik akhirnya mendekati mereka berdua dengan cara halus, yaitu dengan pujian-pujian dan bujukan-bujukan sehingga mereka berdua mau diajak ke istana menghadap raja.

Baginda Raja memperhatikan kedua pemuda itu dan ternyata sesuai dengan apa yang didengamya dari bisikan beberapa hari sebelumnya. Mereka berdua disambut baik. dan hendak diangkat sebagai anak oleh Baginda Raja. Jokotole menolak karena ingin melanjutkan ke Majapahit untuk menyelamatkan ayah angkatnya, akan tetapi adiknya Jokowedi tetap ingin tinggal dan akhirnya Jokowedi diangkat sebagai punakawan kerajaan Gresik. Kelak ketika Jokowedi menginjak dewasa ia diangkat sebagai Sesepuh Gambu. Dalam kegiatan sehari-hari Jokowedi dikenal baik, pandai membaca dan menulis. Oleh Sang Raja, Jokowedi kelak dinikahkan dengan putrinya satu-satunya dan menggantikan sang raja merintah Kerajaan Gersik.

Jokotole, di lain pihak, yang begitu mengkhawatirkan keselamatan ayah angkatnya, segera mohon pamit menuju ke Majapahit. Raja Gersik sebenamya berat akan hal ini karena pada dasarnya, ia sangat sayang terhadap pemuda belia yang kuat dan pemberani ini. Namun, setelah melihat tekad yang kuat di wajah Jokotole, raja akhirnya mengizinkan Jokotole pergi. Sebelum pergi, ia berpesan dua hal kepada Jokotole, yaitu jika kelak ia dan ayahnya pulang dari Majapahit menuju Madura, mereka berdua harus mampir ke Gersik, dan jika mereka butuh bantuan, agar merasa tidak sungkan untuk memintanya.

Jokotole melanjutkan perjalanan, dan tidak berapa lama kemudian ia tiba di Majapahit. Majapahit adalah kota kerajaan yang besar dan ramai. Sangat jauh berbeda dengan kota-kota yang pernah disinggahinya. Di sepanjang perjalanan, banyak gadis atau janda yang terpesona melihatnya. Mereka yang terpesona memberinya banyak bunga, makanan dan keperluan lainnya sekedar untuk mendapatan perhatian dari Jokotole. Tidak hanya mendapatkan pemberian,

44