Saat kedua kakak beradik itu bertirakat dengan khusuk, angin bertiup sepoi-sepoi, dan burung-burung pun dari berbagai jenis berkicau sepanjang hari. Sungguh keadaan yang luar biasa sekali. Di balik ketenangan, terdapat keramaian yang menyejukkan hati. Konon, atas kehendak Allah, keduanya dapat bertirakat selama sembilan bulan tanpa makan dan min urn dan tanpa batal wudunya.
Setelah sembilan bulan bertirakat, suatu ketika, datanglah seekor harimau mendekati mereka. Rupanya harimau itu adalah harimau yang dulu pernah memakan sapi kesayangan Kiai Serembang. Ia datang bersama ular yang dulu dilawannya. Tujuan kedua hewan itu menghampiri Kiai Serembang dan Kiai Rem bah adalah untuk meminta agar keduanya bersedia turun dari tempat bertapanya di atas batang kayu jati menuju ke tanah. Mereka ingin berbicara kepada kedua Kiai tersebut.
Rupanya kedua hewan itu tahu sopan santun. Sadar bahwa mereka berdua adalah pihak yang butuh kedua Kiai tersebut, mereka lantas menunggu keduanya dengan sabar. Mereka menunggu seharian penuh di tempat itu. Keesokan harinya, Kiai Serembang yang merasa tirakatnya telah selesai mulai tersadar dan mengamati sekitar. Ia langsung terkejut menjumpai bahwa di bawah tempatnya berdiri, dua ekor binatang berbahaya sedang menunggunya. Sedikit takut ia pun lantas bertanya kepada mereka apa mau mereka gerangan.
Hal yang luar biasa pun terjadi. Keduanya ternyata mampu berkomunikasi dengan Kiai Serembang. Mereka lantas mengutarakan keinginannya untuk meminta Kiai Serembang turun ke tanah. Takut kejadian yang sama yang terjadi pada sa pi kesayangannya terjadi pada dirinya, Kiai Serembang lantas membangunkan adiknya. Adiknya terbangun dan sama seperti kakaknya, ia merasa tekejut dan juga sedikit takut Kiai Serembang lantas mengajak berdiskusi adiknya. Dari diskusi itu, mereka lantas mendapatkan kesepakatan, bahwa mereka akan meminta jaminan dari keduanya sebelum mereka turun. Karena Kiai Serembang menjadi takut pada harimau disebabkan oleh binatang itu telah memakan sapi kesayangannya, maka kepadanya ia minta untuk dicarikan pengganti sapi kesayangannya. Jika ia mampu mencarikan sapi yang dimaksud tanpa melukai sapi itu, maka itu
141