Lompat ke isi

Halaman:Mortéka dâri Madhurâ Antologi Cerita Rakyat Madura (Edisi Kabupaten Bangkalan).pdf/102

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

yang cantik jelita bernama Syarifah Ambami. Syarifah Ambami adalah keturunan ke-5 dari Suman Giri Gresik. Pangeran Cakraningrat memutuskan untuk segera menikahinya. la meyakini, Ambami adalah gadis yang cocok. Ambami sangat mengerti posisi Pangeran Cakraningrat sebagai seorang Raja Madura yang juga sangat dibutuhkan tenaganya di Mataram. Ia selalu siap menerima resiko termasuk sering hidup sendiri di kerajaan. Ketegaran inilah yang membuat Pangeran Cakraningrat semakin menyayangi Ambami. Dari pernikahan mereka berdua, mereka dikaruniai tiga anak, yaitu R.A Atmojonegoro, R. Undagan dan Ratu Mertoparti. Hidup mereka semakin parjhuga (sempurna).

Disebabkan karena Madura sering ditinggal, maka Pangeran Cakraningrat memasrahkan pemerintahan Madura kepada istrinya. Dengan demikian, pelaksana pemerintahan sehari-hari adalah permaisuri Syarifah Ambami. Meskipun seorang wanita, Ambami sangat pandai mengatur pemerintahan. Selain dikenal pandai mengatur pemerintahan, Ambami juga sangat perhatian pada kehidupan rakyatnya. Tidak heran, rakyat Madura sangat patuh dan hormat pada Ambami. Di mata masyarakat Madura, permaisuri ini diangggap sama seperti raja dan karenanya diberi gelar Rato Ebhu (Ratu Ibu). Hal ini karena Ambami sudah diangggap seperti ibu mereka. Ibu yang sangat mengerti kemauan rakyatnya.

Gaya kepemimpinan Rato Ebhu yang keibuan dan baik hati sangat dikenal masyarakat. Selain kepemimpinannya, Rato Ebhu juga dikenal karena figurnya yang dianggap sebagai wanita yang taat dan patuh pada semua perintah suaminya. Figur Ratu yang taat ini didapat masyarakat setelah mereka melihat bahwa Rato Ebhu dalam mengisi waktu kosongnya, selalu melakukan pertapaan di sebuah bukit, di sebuah tempat yang kita kenal sekarang bernama Arosbaya.

Selama dalam pertapaannya, Rato Ebhu senantiasa memohon agar suaminya yang bertugas di Mataram selalu diberikan kekuatan dan kesehatan untuk menjalani kewajibannya sebagai abdi negara. Tidak hanya itu, ia juga selalu mendoakan agar Madura selalu berada dalam kondisi yang tenang dan tidak ada pergolakan. Di dalam doanya, terselip kekhawatiran. la takut apa yang telah ia capai selama ini dapat

86