Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/79

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Doea sobat

77


pinggir temboknja masing-masing ada satoe divan. Dj ini divan ada doedoek bersila imam Reschid, dengen kapala toendoek dan tangan terangkep, Kerna ia lagi pikir satoe perkara penting.

Imam Reschid ada tinggi koeroes, ramboetnja Poeti, djenggotnja pandjang, idoengnja bengkok, warna moekanja koening dan keliatan bengis, ia pake satoe kaftan kotor, satoe iketan pinggang jang soeda toea sedeng satoe pasang kasoet petja terletak di depan tempatnja doedoek. Sebab mendenger swara orang djalan menghampirken, imam Reschid angkat kapalanja dan dapet liat itoe doea orang moeda.

,,Terpoedjilah namanja Allah!" kata itoe imam. ,,Sekarang akoe ketemoe kombali pada anaknja Soedarakoe. Slamat dateng anak-anak moeda."

Allah membri berkah pada pamankoe jang moelia, „bersabda Soleiman, bei laloe ia tjioem Kaftannja iman Reschid. ,,Hati saja amat senang, sebab bisa ketemoe pada pamankoe. Disini saja ada bawa satoe sobat dari Monastir, Mohamed Ali bei, jang soeda denger kasoetjiannja pamanmkoe, maka ia dateng disini aken minta berkahnja toean. Sobat saja ini ada seorang gaga perkasa dan baek hati serta soedjoet betoel pada agama. Saja harep pamankoe soeka terima ia seperti moerid, sebegimana jang laen-laen."

Itoe Doea officier moeda disilaken doedoek di seblanja imam Reschid jang bitjara sabentar dan kasi satoe tanda resia pada Soleiman bei. Ini