Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pertemoean pertama

59

 —„Apa sebab?" demikianlah Prenk oelangken perkataan toeannja, seraja ia boeka besar kadoea niatanja. „Apa sebab, effendi? Lantaran satoe perkara jang biasa kadjadian di kita poenja negri ini jang tiada beroentoeng dimana orang-orang Moslim jang pegang betoel agamanja, samingkin lama mendjadi samingkin ilang kakwasa'annja. Imam Reschid sanget bentji pada kaoem giaour (1) jang doerhaka dan jang tinggal di Janina dengen tiada maoe bajar padjek pada negri iaorang soeda sapeket dengen agent-agent dari Rusland dan kaloe ada pesta di hari raja Paschen, marika itoe boenoe anak-anak Toerki. (2) Imam Reschid, satoe toeroenan Skipi jang toelen dan saorang Moslim jang beribadat, maoe kasi bagian jang Pantes atas itoe perboeatan chianat; iakoempoel bebrapa banjak orang moeda dan orang pagoenoengan dan tangkep orang giaour jang terkoetoek. Tetapi gouverneur Janina lantas tangkep dan toetoep di pendjara bebrapa orang Albanie, samentara imam Reschid dilepas dari pakerdjaannja dan dipoekoel 40 rotan. Kamoedian ini imam brangkat ka Prilip, dimana sanak soedaranja ada


  1. Seboetan orang Toerki pada orang Christen jang dipandang hina.
  2. Di negri sebla Timoer hal menoedoe memboenoe anak-anak di waktoe hari raja Paschen niasi sadja dipertjaja Orang Christen ada toedoe bangsa Jahoedi, sedang kaoem Moslimin toedoe orang Chris­ten berboeat perkara begitoe. Sringkali, dari lantaran tjerita kosong begitoe roepa, soeda terbit hoeroe hara, hingga bebrapa ratoes orang toempa daranja.